Belanda Alihkan Rp1,2 Triliun untuk Pembangunan Pabrik AI di Groningen

Pemerintah Belanda mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 triliun untuk membangun fasilitas produksi AI canggih di Groningen, sebagai bagian dari strategi nasional untuk menjadi pusat teknologi Eropa.

AIINVESTASITEKNOLOGI

6/29/20251 min read

Belanda Alihkan Rp1,2 Triliun untuk Pembangunan Pabrik AI di Groningen | NuntiaNews
Belanda Alihkan Rp1,2 Triliun untuk Pembangunan Pabrik AI di Groningen | NuntiaNews

Belanda semakin menegaskan posisinya dalam lanskap kecerdasan buatan global dengan mengumumkan alokasi dana sebesar €70 juta (sekitar Rp1,2 triliun) untuk membangun pabrik AI canggih di Groningen. Investasi ini diumumkan oleh Menteri Ekonomi Belanda, Micky Adriaansens, sebagai bagian dari upaya negara tersebut untuk mendorong inovasi, memperkuat rantai pasok teknologi, dan memperluas infrastruktur digital di kawasan utara.

Pabrik ini akan menjadi fasilitas produksi pertama di Belanda yang didedikasikan sepenuhnya untuk pengembangan dan manufaktur perangkat keras dan perangkat lunak AI, termasuk chip AI, sistem komputasi berperforma tinggi (HPC), dan cloud infrastruktur berbasis AI. Lokasi Groningen dipilih karena kemampuannya menyediakan energi terbarukan, kedekatannya dengan universitas riset ternama, serta potensi tenaga kerja teknologi yang melimpah.

Menteri Adriaansens menyatakan bahwa inisiatif ini akan "menjadi landasan baru untuk kedaulatan teknologi Eropa" serta menciptakan ratusan lapangan pekerjaan baru di sektor teknologi tinggi. Pemerintah Belanda juga berharap langkah ini dapat menarik minat perusahaan teknologi global untuk menjalin kemitraan atau membuka cabang di negara tersebut.

Langkah ini menandai pergeseran strategis Belanda untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pemain utama dalam pengembangan AI. Groningen sendiri telah mengalami transformasi dari wilayah agrikultural menjadi salah satu zona inovasi teknologi berkat kolaborasi universitas, startup, dan pemerintah lokal.

Selain dukungan finansial dari pemerintah pusat, proyek ini juga akan mendapat kontribusi dana dari sektor swasta dan mitra Eropa, termasuk inisiatif European Chips Act yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Benua Biru pada chip dari Amerika Serikat dan China.

Pabrik ini diperkirakan mulai dibangun pada awal 2026 dan ditargetkan mulai beroperasi penuh pada akhir 2027. Dalam jangka panjang, fasilitas ini juga diharapkan berfungsi sebagai pusat riset terbuka bagi startup dan akademisi di bidang kecerdasan buatan dan teknologi semikonduktor.

Dengan langkah ini, Belanda menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur teknologi masa depan bukan hanya menjadi agenda Silicon Valley atau China semata, tapi juga menjadi prioritas penting bagi negara-negara Eropa yang ingin mempertahankan kedaulatan dan relevansi mereka di era digital.

Berita Lainnya