Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
Binance Resmi Buka Akses untuk Pengguna Suriah: Sebuah Angin Segar dari Dunia Crypto
Binance, salah satu exchange crypto terbesar di dunia, kini membuka kembali layanannya untuk pengguna di Suriah setelah pencabutan sanksi oleh Amerika Serikat. Langkah ini dinilai sebagai titik balik penting bagi adopsi teknologi blockchain dan crypto di kawasan Timur Tengah yang selama ini dibatasi oleh hambatan geopolitik.
CRYPTOEXCHANGE
6/13/20253 min read


Tanggal 12 Juni 2025 menjadi momen penting dalam sejarah industri crypto global, khususnya di kawasan Timur Tengah. Binance, platform exchange crypto terbesar di dunia, resmi mengumumkan bahwa layanannya kini kembali tersedia untuk warga Suriah, setelah sekian tahun terkena pembatasan akibat sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.
Langkah ini terjadi pasca pencabutan sebagian sanksi oleh pemerintah AS, yang memungkinkan perusahaan berbasis luar negeri untuk kembali menjangkau pasar Suriah secara legal. Binance menjadi salah satu pelopor pertama yang merespons dengan cepat, membuka layanan penuh dengan akses terhadap lebih dari 300 token dan pair perdagangan dengan mata uang lokal Suriah (Syrian Pound/SYP).
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Untuk memahami signifikansi langkah Binance ini, kita perlu mundur sedikit ke belakang.
Sejak 2011, Suriah berada dalam krisis panjang yang mengakibatkan negara tersebut masuk ke dalam daftar sanksi ekonomi oleh negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat. Imbasnya, warga Suriah kehilangan akses ke layanan keuangan internasional, termasuk bank, layanan pembayaran digital, dan tentu saja, crypto exchange global seperti Binance, Coinbase, Kraken, dan lainnya.
Namun, pada pertengahan 2025, dalam upaya membangun kembali kawasan dan merangsang ekonomi digital lokal, pemerintahan AS melalui Departemen Keuangan mencabut sejumlah sanksi yang berkaitan dengan sektor teknologi dan komunikasi digital. Ini memberikan celah hukum bagi perusahaan seperti Binance untuk kembali beroperasi di wilayah tersebut.
Binance memanfaatkan momen ini dengan cepat dan langsung meluncurkan layanan lokal yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna Suriah. Kini, masyarakat Suriah dapat membeli, menjual, menyimpan, dan memperdagangkan crypto secara legal dengan identitas nasional Suriah, verifikasi lokal, dan pilihan pembayaran domestik.
Mengapa Ini Penting?
Bagi sebagian besar dunia, crypto adalah sarana investasi atau alat lindung nilai. Namun bagi warga Suriah, crypto bisa berarti harapan baru untuk inklusi keuangan, kebebasan ekonomi, dan bahkan stabilitas pribadi.
Sistem perbankan konvensional di Suriah selama lebih dari satu dekade telah terputus dari sistem keuangan global. Hal ini membuat banyak warga tak punya pilihan lain selain menggunakan crypto secara informal—tanpa perlindungan, tanpa regulasi, dan rentan terhadap penipuan.
Dengan hadirnya Binance secara resmi:
Pengguna bisa melakukan KYC (Know Your Customer) dengan sistem yang sah dan aman.
Akses terhadap lebih dari 300 token termasuk BTC, ETH, BNB, dan stablecoin seperti USDT dan USDC.
Perdagangan dengan biaya rendah dan likuiditas tinggi.
Integrasi dengan alat edukasi, wallet, dan fitur earn/staking.
Binance Bicara: “Kami Percaya pada Potensi Suriah”
Dalam pernyataan resmi Binance, CEO sementara Richard Teng menyampaikan:
“Kami melihat potensi besar di kawasan-kawasan yang selama ini belum terlayani secara optimal oleh sistem keuangan tradisional. Suriah adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki populasi muda, melek teknologi, dan haus akan kebebasan finansial. Dengan kembalinya akses ke Binance, kami berharap bisa mempercepat inklusi keuangan dan mendorong kebangkitan ekonomi lokal.”
Binance juga menjalin kerja sama dengan komunitas developer dan startup lokal untuk membangun infrastruktur crypto di Suriah. Mereka akan menyediakan pelatihan blockchain, program beasiswa, dan peluang kerja remote di sektor Web3 bagi warga Suriah.
Tanggapan Dunia Internasional
Langkah ini mendapat sorotan dari berbagai pihak. Organisasi HAM menyambut baik keputusan Binance karena memberikan alternatif keuangan yang inklusif dan bebas hambatan. Namun, ada pula kekhawatiran dari sebagian kalangan bahwa crypto bisa disalahgunakan untuk pencucian uang atau pendanaan ilegal di kawasan konflik.
Untuk menjawab hal ini, Binance menyatakan bahwa mereka akan menerapkan sistem pengawasan anti-laundering dan compliance ketat, bekerja sama langsung dengan otoritas global dan lokal.
Apa Dampaknya untuk Dunia Crypto?
Binance bukan hanya sekadar membuka akses di satu negara, melainkan mengirimkan pesan besar ke industri crypto global: Bahwa masa depan crypto bukan hanya tentang DeFi, NFT, atau metaverse, tapi juga tentang misi sosial dan penyediaan solusi nyata di tempat-tempat yang paling membutuhkannya.
Langkah ini bisa membuka jalan bagi exchange lain untuk menyusul, sekaligus menunjukkan kepada regulator di seluruh dunia bahwa crypto bisa menjadi alat pembangunan, bukan sekadar spekulasi.
Sebuah Awal Baru
Kembalinya Binance ke Suriah bisa jadi tidak langsung mengubah keadaan ekonomi nasional. Tapi bagi jutaan warga Suriah yang telah kehilangan akses ke dunia keuangan, ini adalah sebuah titik balik. Sebuah peluang untuk kembali terhubung dengan ekonomi global, membangun kembali kehidupan digital, dan menghadirkan masa depan yang lebih inklusif.
Di tengah semua perdebatan soal regulasi dan masa depan crypto, langkah Binance ini mengingatkan kita bahwa teknologi finansial yang paling berharga adalah yang bisa menjangkau mereka yang paling terpinggirkan.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.