Boston Dynamics Rilis Robot Atlas 2.0: Lebih Cepat, Lebih Lincah, Lebih Cerdas

Boston Dynamics resmi meluncurkan Atlas 2.0, robot humanoid generasi terbaru yang tampil lebih cepat, lebih gesit, dan didukung kecerdasan buatan mutakhir. Dengan desain elektrik penuh dan peningkatan kemampuan gerak, Atlas 2.0 membuka babak baru dalam otomasi fisik di sektor industri dan layanan.

ROBOTTEKNOLOGI

6/16/20252 min read

Boston Dynamics Rilis Robot Atlas 2.0: Lebih Cepat, Lebih Lincah, Lebih Cerdas | NuntiaNews
Boston Dynamics Rilis Robot Atlas 2.0: Lebih Cepat, Lebih Lincah, Lebih Cerdas | NuntiaNews

Boston Dynamics — perusahaan pionir dalam pengembangan robot humanoid — kembali mengejutkan dunia dengan peluncuran Atlas 2.0, versi terbaru dari robot dua kaki andalan mereka. Setelah lebih dari satu dekade menaklukkan medan dengan lompatan dan akrobatik khas, Atlas kini hadir dalam versi yang sepenuhnya elektrik, lebih ramping, dan jauh lebih gesit.

Peluncuran ini dilakukan secara langsung melalui kanal resmi Boston Dynamics dan disaksikan jutaan orang di seluruh dunia. Dalam demonstrasi berdurasi lima menit, Atlas 2.0 memperlihatkan gerakan yang hampir menyerupai manusia — dari berjalan cepat, membungkuk, berputar, hingga mengangkat beban dengan presisi tinggi.

“Atlas 2.0 bukan hanya sekadar robot. Ini adalah manifestasi dari dekade penelitian kami untuk membangun tubuh robotik yang mampu berinteraksi dengan dunia manusia secara aman dan efisien,” ujar Robert Playter, CEO Boston Dynamics.

Apa yang Baru di Atlas 2.0?

  1. Full-Electric Design
    Tidak seperti pendahulunya yang menggunakan sistem hidraulik, Atlas 2.0 sepenuhnya menggunakan aktuator elektrik. Ini berarti pengurangan bobot, perawatan lebih rendah, dan peningkatan presisi dalam gerakan. Atlas kini memiliki lebih sedikit suara bising dan lebih hemat energi.

  2. Kecepatan & Kelincahan
    Salah satu sorotan utama adalah kemampuan bergerak lebih cepat dan responsif, bahkan dalam lingkungan tidak terstruktur. Dalam uji coba, Atlas 2.0 dapat:

    • Bangkit dari posisi tidur dalam waktu kurang dari 2 detik

    • Melakukan gerakan lateral (ke samping) dengan kecepatan 2x lipat dari versi lama

    • Menyesuaikan postur tubuh saat membawa beban berat atau berpindah lantai

  3. Kecerdasan AI & Computer Vision
    Atlas 2.0 dibekali dengan AI real-time decision-making dan sistem persepsi spasial yang lebih canggih. Kamera stereo dan LIDAR generasi terbaru memungkinkan robot ini mengenali objek, memperkirakan jarak, serta menghindari rintangan dengan mulus.

  4. Modularitas Tinggi
    Komponen Atlas kini dirancang modular — mulai dari lengan, leher, hingga jari. Ini memungkinkan pembaruan komponen secara cepat untuk berbagai kebutuhan: industri manufaktur, logistik, bahkan layanan publik.

Dari Demo Hingga Dunia Nyata

Menariknya, peluncuran Atlas 2.0 bukan hanya aksi pamer teknologi. Boston Dynamics sudah bekerja sama dengan Hyundai dan mitra industri lainnya untuk mengintegrasikan robot ini di pabrik mobil dan gudang. Fokus utama adalah tugas-tugas berulang dan berbahaya seperti:

  • Mengangkat suku cadang berat

  • Mengangkut komponen di jalur produksi

  • Menyortir paket dalam distribusi logistik

“Dengan Atlas 2.0, kami melangkah lebih dekat ke visi kami: menciptakan robot yang benar-benar bisa hidup berdampingan dan bekerja dengan manusia,” tambah Playter.

Reaksi Publik & Persaingan Global

Peluncuran Atlas 2.0 memicu gelombang diskusi di kalangan pengamat teknologi. Banyak yang membandingkannya dengan robot humanoid lain seperti Optimus dari Tesla, Digit dari Agility Robotics, dan Figure 01 dari Figure AI.

Namun, banyak pihak menyebut Atlas 2.0 masih yang paling unggul dalam hal stabilitas gerakan dan kelincahan ekstrem.

Komentar pengguna media sosial juga membanjiri kanal YouTube Boston Dynamics. Ada yang kagum, ada yang cemas. Beberapa bahkan mengangkat kekhawatiran soal otomatisasi pekerjaan manusia dan isu etika penggunaan robot humanoid.

Robot untuk Masa Depan?

Meskipun Atlas 2.0 masih belum dijual ke publik secara bebas, Boston Dynamics menyatakan sedang membuka jalur distribusi untuk pelanggan industri skala besar mulai akhir 2025. Harga satu unit belum diumumkan, namun diperkirakan bisa mencapai $150.000 – $250.000 tergantung konfigurasi.

Perusahaan ini juga menyebut sedang mengembangkan versi semi-konsumer dari Atlas yang lebih kecil, lebih hemat daya, dan cocok untuk interaksi rumah tangga dan pendidikan.

Penutup

Atlas 2.0 bukan hanya sebuah pembaruan teknis — ini adalah lompatan besar dalam upaya menjembatani dunia robotika dan kehidupan manusia. Dengan kemampuan fisik yang menakjubkan, kecerdasan yang semakin manusiawi, dan desain yang efisien, robot ini menandai masa depan di mana manusia dan robot benar-benar bisa bekerja berdampingan.

Apakah ini langkah pertama menuju dunia seperti di film I, Robot atau Big Hero 6? Mungkin. Tapi yang pasti, masa depan telah datang — dan berjalan dengan dua kaki.

Berita Lainnya