Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
Broadcom Melonjak Berkat Ledakan Permintaan Chip AI
Broadcom Inc. (NASDAQ: AVGO) melaporkan pendapatan kuartal kedua 2025 sebesar $15 miliar, naik 20% dari tahun sebelumnya, didorong oleh lonjakan permintaan chip AI. CEO Hock Tan memproyeksikan pertumbuhan chip AI terus berlanjut hingga 2026, meskipun saham turun 4% pasca-laporan karena ekspektasi investor yang tinggi.
AIPERUSAHAAN
6/7/20253 min read


Di tengah gelombang revolusi kecerdasan buatan (AI) yang menyapu dunia teknologi, Broadcom Inc. (NASDAQ: AVGO) kembali mencuri perhatian dengan laporan keuangan kuartal kedua fiskal 2025 yang berakhir pada 4 Mei 2025. Perusahaan yang berbasis di San Jose, California ini mengumumkan pendapatan sebesar $15 miliar, melonjak 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini sedikit melampaui ekspektasi analis sebesar $14,99 miliar, menegaskan posisi Broadcom sebagai salah satu pemain kunci di pasar chip AI yang sedang berkembang pesat. Namun, meskipun berhasil mengungguli prediksi Wall Street, saham Broadcom justru anjlok 4% dalam perdagangan setelah jam kerja pada 5 Juni 2025. Apa yang membuat pasar bereaksi demikian, dan bagaimana prospek Broadcom ke depannya? Mari kita telusuri lebih dalam.
Ledakan Permintaan Chip AI
Pendorong utama kinerja cemerlang Broadcom adalah bisnis chip AI-nya, yang mencatatkan pendapatan sebesar $4,4 miliar pada kuartal kedua, naik 46% dari tahun sebelumnya. CEO Broadcom, Hock Tan, menegaskan bahwa permintaan untuk solusi jaringan AI, terutama chip akselerator kustom dan produk jaringan Ethernet, terus melonjak. "Kami melihat permintaan AI terus meningkat, baik di segmen semikonduktor maupun perangkat lunak infrastruktur kami," ujar Tan dalam panggilan laba, seperti dikutip dari SiliconANGLE. Ia memproyeksikan pendapatan chip AI untuk kuartal ketiga mencapai $5,1 miliar, menandai kuartal kesepuluh berturut-turut dengan pertumbuhan yang kuat.
Fokus Broadcom pada chip AI kustom, atau application-specific integrated circuits (ASICs), menjadi sorotan utama. ASIC dirancang untuk tugas-tugas spesifik, menawarkan performa lebih tinggi dan konsumsi daya lebih rendah dibandingkan GPU konvensional seperti yang diproduksi Nvidia. Broadcom telah menjalin kemitraan strategis dengan klien hiperskala—perusahaan raksasa seperti Amazon, Microsoft, dan Alphabet—yang membangun klaster AI berskala besar. Tan mengungkapkan bahwa tiga klien hiperskala ini diperkirakan akan menciptakan peluang pasar senilai $60 hingga $90 miliar untuk chip dan jaringan AI pada tahun fiskal 2027. Selain itu, Broadcom juga mengisyaratkan adanya dua klien potensial baru untuk chip AI kustom, yang dapat memperluas cakupan pendapatannya di masa depan.
Selain chip AI, segmen jaringan Broadcom, yang mencakup produk seperti Tomahawk 6, juga menunjukkan performa luar biasa. Chip jaringan ini, yang mulai dikirim pada 3 Juni 2025, dirancang untuk mendukung pusat data AI berskala besar dengan lebih dari 100.000 GPU. Dengan kecepatan dan kapabilitas yang ditingkatkan, Tomahawk 6 memungkinkan Broadcom untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur AI yang semakin kompleks, menjadikannya komponen penting dalam ekosistem pusat data modern.
Kontribusi VMware dan Tantangan Lain
Selain keberhasilan di bidang semikonduktor, akuisisi VMware oleh Broadcom pada November 2023 terus memberikan hasil positif. Segmen perangkat lunak infrastruktur, yang didominasi oleh VMware, mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, didorong oleh adopsi luas VMware Cloud Foundation (VCF). Menurut Tan, 87% pelanggan terbesar Broadcom telah mengadopsi VCF, yang memungkinkan perusahaan membangun cloud pribadi mereka sendiri untuk menjalankan aplikasi AI dan berbasis kontainer. Transisi pelanggan VMware ke model berlangganan masih berlangsung dan diperkirakan akan selesai dalam 1,5 tahun ke depan, menjanjikan aliran pendapatan yang lebih stabil.
Namun, tidak semua berjalan mulus. Segmen chip non-AI Broadcom mengalami kelemahan yang terus berlanjut, yang sebagian mengimbangi pertumbuhan di bisnis AI. Selain itu, ketidakpastian terkait peraturan kontrol ekspor, terutama di pasar internasional, menjadi tantangan. Meski demikian, Broadcom tetap optimistis dengan panduan pendapatan kuartal ketiga sebesar $15,8 miliar, melebihi perkiraan analis sebesar $15,7 miliar, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 21%.
Reaksi Pasar dan Prospek Masa Depan
Meskipun laporan keuangan Broadcom tergolong kuat, penurunan saham sebesar 4% setelah pengumuman menunjukkan bahwa ekspektasi investor sangat tinggi. Pasar telah terbiasa dengan pertumbuhan eksplosif di sektor chip AI, dan panduan Broadcom yang hanya "sedikit lebih baik" dari perkiraan analis tampaknya tidak cukup untuk mempertahankan momentum saham, yang telah naik 12% sepanjang 2025. Reuters mencatat bahwa investor yang bertaruh besar pada saham chip AI mengantisipasi pertumbuhan yang lebih dramatis, terutama setelah kesuksesan Nvidia yang fenomenal.
Namun, prospek jangka panjang Broadcom tetap cerah. Hock Tan dengan percaya diri menyatakan bahwa pertumbuhan bisnis AI perusahaan akan berlanjut hingga fiskal 2026, didukung oleh investasi berkelanjutan dari mitra hiperskala. Selain itu, Broadcom baru-baru ini meluncurkan program pembelian kembali saham senilai $10 miliar yang akan berlangsung hingga akhir 2025, menunjukkan keyakinan manajemen terhadap valuasi dan potensi pertumbuhan perusahaan. Langkah ini juga mendorong kenaikan saham hampir 3% dalam perdagangan setelah jam kerja pada 7 April 2025, menurut Reuters.
Posisi Broadcom di Pasar AI
Dalam lanskap AI yang kompetitif, Broadcom berhasil membedakan dirinya dari raksasa seperti Nvidia dengan fokus pada chip kustom dan solusi jaringan. Sementara Nvidia mendominasi pasar GPU untuk pelatihan AI, Broadcom menawarkan ASIC yang dioptimalkan untuk tugas-tugas spesifik, memberikan alternatif yang lebih hemat biaya dan hemat energi bagi perusahaan teknologi besar. Dengan peluang pasar yang diperkirakan mencapai $298 miliar untuk Foundry 2.0 pada 2025, Broadcom berada di posisi yang kuat untuk menangkap pangsa pasar yang signifikan, terutama di segmen jaringan dan akselerator AI.
Kesimpulan
Broadcom terus menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pelengkap dalam revolusi AI, tetapi pemain utama dengan portofolio semikonduktor dan perangkat lunak yang kuat. Dengan pendapatan AI yang melonjak, akuisisi VMware yang sukses, dan inovasi seperti Tomahawk 6, perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan pertumbuhan eksplosif di pasar AI. Meskipun tantangan seperti kelemahan di segmen non-AI dan ketidakpastian regulasi tetap ada, optimisme Hock Tan dan strategi investasi Broadcom menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi masa depan. Bagi investor dan pengamat teknologi, Broadcom adalah nama yang patut diperhatikan di tahun-tahun mendatang, karena AI terus membentuk ulang dunia teknologi.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.