Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
China Percepat Respons Kebijakan Moneter, Pasar Global Bersiap
Bank Sentral China (PBoC) menyatakan akan mempercepat pelonggaran kebijakan moneter guna menghadapi tekanan ekonomi domestik dan tantangan global. Investor global menyambut langkah ini, yang diperkirakan akan berdampak signifikan pada stabilitas yuan, pasar modal, dan arus perdagangan internasional.
MAKRO EKONOMIBANK
6/27/20252 min read


Beijing, 27 Juni 2025 – Pemerintah China melalui Bank Sentral-nya (People’s Bank of China / PBoC) secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mempercepat respons kebijakan moneter demi merespons kondisi ekonomi yang menantang. Langkah ini diyakini akan membuka jalan bagi serangkaian pemangkasan suku bunga dan injeksi likuiditas ke sistem perbankan dalam waktu dekat.
Kebijakan ini muncul di tengah perlambatan pertumbuhan domestik, fluktuasi nilai tukar yuan, dan tekanan eksternal dari pelemahan permintaan global. China, sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia, sedang berusaha menstabilkan fondasi makroekonominya di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian pasar global.
🧩 Latar Belakang: Tekanan Bertubi-tubi
Sepanjang paruh pertama 2025, ekonomi China dihadapkan pada sejumlah tantangan besar:
Pelemahan ekspor akibat ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat dan Eropa.
Lesunya sektor properti, yang masih belum pulih sepenuhnya pasca intervensi regulasi tahun lalu.
Tingkat konsumsi domestik yang belum optimal, meski berbagai stimulus telah digelontorkan sejak awal tahun.
Menurut data terakhir, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I hanya mencapai 4,2% (yoy), lebih rendah dari target tahunan sebesar 5%. Hal ini memicu kekhawatiran akan perlambatan lebih lanjut, yang dapat berdampak global.
🏦 Langkah Bank Sentral: Strategi Agresif
Bank Sentral China menegaskan akan "mempercepat dan memperkuat respons kebijakan moneter secara proaktif." Beberapa langkah yang telah dan akan dipertimbangkan mencakup:
Pemangkasan suku bunga acuan (Loan Prime Rate) hingga 10–15 basis poin.
Pelonggaran persyaratan cadangan wajib (RRR) bagi bank-bank kecil dan menengah.
Injeksi likuiditas lewat operasi pasar terbuka (OMO) dan repo jangka pendek.
Stabilisasi nilai tukar yuan untuk menjaga daya saing ekspor.
Langkah-langkah ini dirancang tidak hanya untuk menstimulasi permintaan domestik, tetapi juga menciptakan ruang napas bagi sektor usaha dan konsumen.
📊 Reaksi Pasar: Positif, Tapi Waspada
Pasar menyambut kabar tersebut dengan antusias. Bursa saham Shanghai Composite dan Hang Seng melonjak masing-masing 2,8% dan 3,1% sehari setelah pengumuman PBoC. Sektor properti, teknologi, dan konsumer memimpin penguatan karena diyakini akan menjadi penerima manfaat utama dari kebijakan moneter longgar.
Nilai tukar yuan juga menunjukkan penguatan tipis terhadap dolar AS, setelah mengalami pelemahan lebih dari 6% sejak awal tahun. Investor internasional mulai merevisi strategi portofolio mereka dengan meningkatkan eksposur ke pasar China yang dianggap undervalued namun punya potensi besar.
🌐 Dampak Global: Mendorong Modal dan Stabilitas
Langkah PBoC berpotensi menciptakan efek domino di pasar global:
Menarik arus modal ke emerging market Asia, yang sering kali bergerak seiring dengan kebijakan moneter China.
Menstabilkan harga komoditas, khususnya logam industri, karena China adalah pembeli utama global.
Mengurangi tekanan depresiasi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, terhadap dolar.
Analis dari Goldman Sachs menyatakan bahwa “respons cepat China menjadi katalis penting bagi pasar global di tengah ketidakpastian dari The Fed dan Eropa.”
⚖️ Tantangan ke Depan: Apakah Cukup?
Meski kebijakan ini diapresiasi pasar, sejumlah tantangan tetap membayangi:
Risiko kredit dan utang, terutama dari perusahaan properti besar dan pemerintah daerah.
Kurangnya kepercayaan konsumen, yang membuat stimulus moneter tidak langsung terserap.
Ketidakpastian geopolitik, termasuk potensi sanksi atau pembatasan perdagangan baru dari Barat.
Pemerintah China diperkirakan akan menggabungkan kebijakan moneter dengan langkah fiskal tambahan, termasuk belanja infrastruktur dan insentif pajak.
📅 Apa Selanjutnya?
Semua mata kini tertuju pada:
Rapat Politburo China bulan Juli, di mana arah kebijakan semester kedua akan diumumkan.
Data PDB dan konsumsi kuartal II, sebagai indikator efektivitas stimulus.
Pergerakan The Fed, yang juga menjadi penggerak utama pasar global.
🧭 Kesimpulan
Percepatan kebijakan moneter oleh China adalah langkah strategis di saat dunia tengah menunggu kejelasan arah dari negara-negara besar. Tidak hanya untuk kepentingan domestik, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekonomi global yang sedang rapuh.
Dengan mengambil tindakan lebih awal dan tegas, China mencoba mengukuhkan posisinya sebagai jangkar stabilitas baru dalam lanskap makroekonomi dunia. Waktu akan membuktikan apakah langkah ini mampu menstimulasi konsumsi, menahan risiko sistemik, dan memperkuat kepercayaan investor—baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.