CMR Surgical (UK) Siap Bisakan Operasi di Seluruh Dunia

CMR Surgical, perusahaan teknologi medis asal Cambridge, Inggris, kembali menjadi sorotan dunia setelah mengumumkan bahwa sistem robot bedah mereka, Versius, kini siap digunakan secara global. Dengan pengembangan teknologi yang lebih ramping, fleksibel, dan efisien biaya, CMR berambisi membawa revolusi operasi robotik ke rumah sakit-rumah sakit di seluruh dunia, termasuk di negara-negara berkembang di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin.

Dalam pengumuman resminya pada Senin, 17 Juni 2025, CEO CMR Surgical, Per Vegard Nerseth, menyatakan bahwa sistem Versius telah mencapai standar optimal untuk distribusi global. “Kami tidak hanya membuat robot yang canggih, kami menciptakan solusi bedah yang dapat diakses oleh lebih banyak pasien,” ujarnya. “Tujuan kami adalah membebaskan dokter dari keterbatasan ruang operasi tradisional.”

Teknologi Ringkas dan Adaptif

Versius dirancang untuk meniru gerakan tangan manusia namun dengan presisi mesin. Sistem ini terdiri dari unit modular yang dapat diposisikan fleksibel di ruang operasi, memungkinkan efisiensi ruang dan peningkatan ergonomi bagi ahli bedah. Salah satu fitur unggulan Versius adalah ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan robot bedah lain seperti Da Vinci buatan Intuitive Surgical, yang kerap dinilai terlalu mahal dan besar untuk banyak rumah sakit di negara berkembang.

Selain itu, sistem ini menggunakan antarmuka digital yang mempermudah pelatihan dan adaptasi oleh dokter. Beberapa rumah sakit di India, Brasil, dan Indonesia telah menjalani uji coba sistem ini dengan hasil memuaskan, termasuk pemotongan waktu pemulihan pasien dan pengurangan komplikasi pascaoperasi.

Strategi Global dan Efisiensi Biaya

CMR Surgical menyatakan bahwa mereka telah merancang model biaya yang kompetitif agar rumah sakit dengan anggaran terbatas tetap dapat mengakses teknologi ini. Dengan biaya instalasi dan operasional yang lebih rendah, serta sistem servis berbasis langganan, rumah sakit tidak perlu lagi mengeluarkan investasi miliaran rupiah secara langsung untuk mendapatkan teknologi ini.

Di tengah kekhawatiran global akan kekurangan tenaga medis dan lonjakan kebutuhan bedah minimal invasif, langkah CMR ini disambut positif oleh komunitas medis internasional. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut inisiatif ini sebagai “potensi perubahan paradigma dalam akses layanan kesehatan modern.”

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Meskipun peluangnya besar, CMR juga menghadapi tantangan, terutama dalam memastikan dukungan teknis dan pelatihan dokter di daerah terpencil. Namun, perusahaan telah bekerja sama dengan sejumlah universitas dan institusi medis di berbagai benua untuk menyusun kurikulum pelatihan terpadu secara daring maupun langsung.

CMR juga menyatakan bahwa mereka tengah mengembangkan sistem kecerdasan buatan generatif untuk membantu dokter dalam pengambilan keputusan selama operasi, menjadikan Versius sebagai pionir dalam menggabungkan robotik fisik dan AI di ruang operasi.

Dengan pengumuman ini, CMR Surgical semakin mengukuhkan diri sebagai pemain utama dalam bidang robotik medis global. Sementara pesaing seperti Medtronic dan Johnson & Johnson terus membenahi lini produk mereka, CMR telah selangkah lebih maju dalam membawa solusi teknologi bedah modern ke berbagai belahan dunia.

Langkah ini bukan hanya menunjukkan kekuatan inovasi teknologi asal Inggris, tetapi juga membuka harapan baru bagi jutaan pasien di dunia yang selama ini belum memiliki akses ke operasi canggih karena keterbatasan biaya dan infrastruktur.

Berita Lainnya