Comau Pamerkan 6 Robot Kolaboratif Baru di Automatica 2025, Siap Revolusi Dunia Industri

Perusahaan otomasi industri asal Italia, Comau, resmi memperkenalkan enam robot kolaboratif (cobot) baru di ajang teknologi robotika dunia Automatica 2025 di Munich. Inovasi ini membuka era baru bagi kolaborasi manusia dan mesin dalam sektor manufaktur, logistik, dan konstruksi.

ROBOTTEKNOLOGI

6/24/20253 min read

Comau Pamerkan 6 Robot Kolaboratif Baru di Automatica 2025, Siap Revolusi Dunia Industri | NuntiaNews
Comau Pamerkan 6 Robot Kolaboratif Baru di Automatica 2025, Siap Revolusi Dunia Industri | NuntiaNews

Munich, 24 Juni 2025 — Dunia otomasi kembali mencetak sejarah. Comau, perusahaan teknologi industri asal Italia yang telah berdiri sejak 1973, memperkenalkan enam robot kolaboratif (cobot) generasi terbaru dalam gelaran Automatica 2025 yang digelar di Munich, Jerman. Peluncuran ini disambut hangat oleh pelaku industri dan pegiat teknologi karena diyakini akan mempercepat transformasi digital sektor manufaktur global.

Robot-robot kolaboratif ini termasuk dalam keluarga baru bernama “MyCobot”, dengan kapasitas angkut mulai dari 3 kg hingga 15 kg, serta sistem modular robot mobile otomatis (AMR) baru yang disebut “MyMR”. Tak hanya itu, Comau juga memperkenalkan teknologi pemotongan dan pengelasan canggih bernama “N-WG”, yang dirancang untuk kebutuhan fabrikasi presisi tinggi.

🤖 Era Baru Kolaborasi Manusia-Mesin

Robot kolaboratif (cobot) diciptakan untuk bekerja bersisian dengan manusia, tanpa memerlukan penghalang atau kandang pelindung seperti robot industri tradisional. Inovasi ini memungkinkan pelaku industri:

  • Meningkatkan fleksibilitas lini produksi,

  • Mengurangi biaya instalasi dan pelatihan,

  • Meningkatkan keamanan dan kenyamanan kerja,

  • Dan mempercepat adopsi otomasi di UKM (usaha kecil-menengah).

“Robot kami tidak hanya kuat, tapi juga cerdas, mudah diprogram, dan bisa digunakan oleh operator tanpa latar belakang teknis tinggi,” kata Pietro Gorlier, CEO Comau, dalam sambutannya di Automatica 2025.

🔍 Fitur Utama MyCobot dan MyMR

  1. Kapasitas Variatif
    MyCobot hadir dalam enam varian dengan beban kerja mulai 3 kg hingga 15 kg, cocok untuk berbagai skenario: mulai dari perakitan ringan, inspeksi kualitas, hingga pengelasan komponen berat.

  2. Plug-and-Play Interface
    Robot ini menggunakan sistem antarmuka intuitif berbasis tablet dan pengendali suara, memudahkan integrasi di lantai pabrik hanya dalam waktu kurang dari satu jam.

  3. Sensor Keamanan Terintegrasi
    Cobot ini dilengkapi sensor torsi canggih yang mampu menghentikan gerakan secara instan saat mendeteksi sentuhan manusia, memastikan keselamatan operasional.

  4. Mobile & Modular (MyMR)
    Bersama dengan MyCobot, Comau memperkenalkan sistem kendaraan modular otomatis MyMR yang dapat mengangkut robot dari satu titik ke titik lain secara otomatis, memfasilitasi produksi tanpa kabel dan tanpa rel.

  5. Teknologi Welding “N-WG”
    Khusus untuk sektor logam dan fabrikasi, Comau juga memamerkan teknologi pengelasan presisi tinggi N-WG, yang dikembangkan dengan kecerdasan buatan dan visi komputer untuk inspeksi waktu nyata.

🧩 Solusi Fleksibel untuk Semua Industri

Menurut laporan demo di Automatica 2025, Comau telah menjalin kerja sama dengan berbagai industri:

  • Otomotif: untuk perakitan dinamis dan inspeksi akhir kendaraan listrik.

  • Elektronik: untuk pengemasan dan penanganan komponen sensitif.

  • Logistik: untuk integrasi robotik di gudang pintar dan pusat distribusi.

  • F&B dan Farmasi: untuk pemrosesan yang menuntut higienitas dan presisi tinggi.

🌎 Arah Global: Automasi Inklusif dan Berkelanjutan

Comau menggarisbawahi bahwa transformasi otomasi tak boleh eksklusif hanya untuk perusahaan besar. Dengan platform cobot yang dapat diakses oleh UKM, Comau ingin menghadirkan otomasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Infrastruktur digital dan robotik harus menjangkau dari industri besar di Jerman sampai UKM di Asia Tenggara atau Amerika Selatan. Itulah sebabnya MyCobot kami didesain untuk hemat daya, ringan, dan mudah dipelajari,” ujar Lucia Corti, CTO R&D Comau.

🇮🇩 Dampak Potensial bagi Indonesia dan Negara Berkembang

Peluncuran MyCobot dan MyMR bisa berdampak besar pada industri di negara berkembang seperti Indonesia:

  • UMKM bisa mulai mengotomasi proses produksi sederhana tanpa biaya besar.

  • Industri manufaktur besar seperti otomotif atau tekstil bisa menekan ketergantungan pada tenaga kerja manual.

  • Sektor pendidikan bisa menggunakannya untuk melatih SDM siap industri 4.0.

Bahkan, Comau mengonfirmasi bahwa mereka membuka jalur distribusi baru ke Asia Tenggara mulai kuartal keempat 2025. Ini menjadi kesempatan strategis bagi pelaku industri lokal.

🧠 Tantangan dan Masa Depan Cobot

Meski teknologi cobot makin canggih dan harga semakin terjangkau, adopsi tetap menghadapi beberapa tantangan:

  • Kurangnya literasi teknologi di level pabrik.

  • Kebutuhan pelatihan ulang tenaga kerja.

  • Regulasi keselamatan dan standar nasional yang belum seragam.

Namun dengan komitmen perusahaan seperti Comau dan dukungan ekosistem pemerintah, dunia kini semakin siap menyambut transformasi robotik yang manusiawi dan inklusif.

📌 Kesimpulan: Kolaborasi adalah Masa Depan

Peluncuran enam robot kolaboratif Comau di Automatica 2025 bukan sekadar inovasi teknis—tapi juga pesan kuat bahwa masa depan industri adalah masa depan yang kolaboratif. Manusia dan mesin tidak lagi saling menggantikan, tetapi bekerja bersama dalam harmoni dan efisiensi.

Dengan visi ini, Comau membuka babak baru dalam industri global—dan Indonesia harus bersiap jadi bagian dari revolusi ini.

Berita Lainnya