Pemberlakuan tarif baru oleh Presiden Donald Trump, termasuk bea 10% pada semua impor dan tarif 34% pada barang-barang dari Tiongkok, berpotensi meningkatkan biaya pembangunan infrastruktur kecerdasan buatan (AI).

Meskipun semikonduktor saat ini dikecualikan dari tarif tersebut, fluktuasi biaya material untuk pusat data—seperti baja dan transformator listrik impor—dapat menyebabkan peningkatan biaya konstruksi.

Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Amazon, Alphabet, dan Oracle telah mengalokasikan hampir satu triliun dolar untuk investasi infrastruktur data AI. Komitmen besar ini mencakup $80 miliar dari Microsoft, $100 miliar dari Amazon, dan $75 miliar dari Alphabet dalam belanja modal. Selain itu, Stargate, sebuah usaha patungan senilai $500 miliar yang dipimpin oleh OpenAI dan SoftBank, bertujuan membangun pusat data AI. ​

Meskipun penyedia layanan cloud mungkin menyerap biaya tambahan dalam jangka pendek karena cadangan inventaris, kenaikan harga yang berkepanjangan dapat diteruskan ke pelanggan perusahaan. Hal ini berpotensi mendorong pengetatan anggaran teknologi dan reprioritisasi proyek. Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa terlalu dini untuk menentukan dampak finansial jangka panjang, dengan potensi pergeseran permintaan yang mempengaruhi harga komoditas.

Selain itu, industri AI yang sangat bergantung pada GPU mahal dari Nvidia dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. menghadapi potensi hambatan akibat peningkatan tarif global. Meskipun semikonduktor saat ini dikecualikan, Presiden Trump mengindikasikan bahwa tarif pada chip mungkin akan diberlakukan, menimbulkan ketidakpastian atas investasi infrastruktur AI. Penurunan saham sektor teknologi, yang dipicu oleh kekhawatiran tarif, dapat menghambat rencana ekspansi pusat data yang penting untuk kemajuan AI.

Secara keseluruhan, tarif baru ini menimbulkan tantangan signifikan bagi pembangunan infrastruktur AI, dengan potensi dampak pada biaya, investasi, dan strategi perusahaan teknologi di masa mendatang.​

Berita Lainnya