Fairmint Ajukan Kerangka Regulasi On‑Chain ke SEC: Langkah Penting Atur Crypto di Pasar Modal

Perusahaan teknologi keuangan Fairmint resmi mengajukan kerangka regulasi on‑chain kepada SEC (Komisi Sekuritas AS), menandai upaya serius menyelaraskan dunia crypto dengan sistem keuangan tradisional. Inisiatif ini dinilai sebagai momen penting dalam membentuk regulasi pasar digital bernilai lebih dari Rp96.000 triliun.

CRYPTOPERUSAHAAN

6/17/20252 min read

Fairmint Ajukan Kerangka Regulasi On‑Chain ke SEC: Langkah Penting Atur Crypto di Pasar Modal | NuntiaNews
Fairmint Ajukan Kerangka Regulasi On‑Chain ke SEC: Langkah Penting Atur Crypto di Pasar Modal | NuntiaNews

Perusahaan sekuritas digital Fairmint mencatatkan langkah monumental dalam dunia crypto dengan menyerahkan tujuh prinsip regulasi on‑chain kepada SEC (Securities and Exchange Commission) Amerika Serikat. Dalam dokumen yang diajukan, Fairmint menekankan perlunya pembaruan regulasi yang mampu menyelaraskan inovasi teknologi blockchain dengan perlindungan investor dalam skema sekuritas yang transparan dan otomatis.

Langkah ini datang di tengah meningkatnya nilai aset digital global, yang menurut estimasi terbaru telah melampaui Rp96.000 triliun (sekitar US$6 triliun). Perkembangan ini menjadi sinyal kuat bahwa masa depan industri sekuritas akan bertumpu pada teknologi on‑chain sebagai infrastruktur keuangan generasi berikutnya.

Apa Itu Fairmint dan Mengapa Penting?

Fairmint adalah perusahaan berbasis di AS yang fokus pada infrastruktur pasar modal berbasis blockchain. Visi mereka adalah menciptakan pasar sekuritas yang real-time, transparan, dan otomatis, di mana investor bisa membeli saham perusahaan seperti membeli token.

Dengan latar belakang tersebut, Fairmint dianggap sebagai penggerak utama adopsi teknologi smart contract di sektor pasar modal. Upaya terbaru mereka menunjukkan keinginan kuat untuk membuka dialog antara sektor swasta dan regulator, demi mencegah pertentangan hukum di masa depan seperti yang kerap terjadi antara perusahaan crypto dan SEC.

Tujuh Prinsip Regulasi On‑Chain dari Fairmint

Dalam dokumen setebal 12 halaman, Fairmint menyusun tujuh prinsip utama:

  1. Transparansi On‑Chain sebagai Standar Baru
    Fairmint menyarankan setiap transaksi sekuritas harus tercatat secara publik di blockchain untuk mencegah manipulasi data.

  2. Identitas Digital Terverifikasi
    Investor harus memiliki dompet crypto yang terhubung dengan identitas digital resmi, memungkinkan KYC (Know Your Customer) dilakukan secara otomatis.

  3. Aturan Tokenisasi Saham
    Saham digital yang diperdagangkan harus sesuai dengan parameter hukum sekuritas, bukan hanya sebagai aset crypto biasa.

  4. Akses Publik & Perlindungan Investor
    Informasi finansial perusahaan yang diperdagangkan harus tersedia secara real-time on‑chain, mengurangi asimetri informasi.

  5. Smart Contract sebagai Perantara Resmi
    Penggunaan smart contract harus diakui sebagai mekanisme hukum yang sah untuk transaksi keuangan.

  6. Real‑Time Reporting ke Regulator
    Setiap transaksi bisa langsung dibaca oleh SEC secara otomatis, tanpa perlu laporan manual.

  7. Keterbukaan untuk Audit Otomatis
    Blockchain memungkinkan proses audit yang dapat dilakukan kapan saja, dan semua transaksi dapat diverifikasi publik.

Mengapa Ini Penting untuk Industri Crypto?

Selama bertahun-tahun, dunia crypto dan regulator finansial seperti SEC hidup dalam ketegangan. Banyak proyek crypto, terutama DeFi dan token sekuritas, berjalan tanpa kerangka hukum yang pasti. Hasilnya, berbagai gugatan hukum, larangan perdagangan, hingga pembekuan aset kerap terjadi—terutama di pasar AS.

Fairmint mencoba membuka jalan tengah: membawa kepastian hukum ke dalam ekosistem blockchain, tanpa mengorbankan prinsip desentralisasi dan efisiensi.

Langkah ini juga memberi sinyal kepada para pelaku industri: sudah waktunya crypto bekerja sama dengan regulator, bukan melawannya.

Respons Awal dari Komunitas & Pemerintah

Respon dari komunitas crypto cenderung positif. Banyak yang menyambut baik pendekatan kolaboratif ini dibandingkan sikap defensif yang selama ini terjadi antara perusahaan crypto dan SEC.

Sementara itu, juru bicara SEC mengatakan bahwa dokumen dari Fairmint akan dipertimbangkan sebagai bagian dari Task Force Khusus Crypto & Sekuritas Digital yang baru dibentuk oleh SEC pada awal Juni 2025.

Menurut analis hukum keuangan dari Harvard, Prof. Alicia Morgan, ini bisa menjadi awal bagi SEC untuk membentuk aturan main khusus untuk pasar modal on‑chain, dan bahkan mungkin merevisi Securities Act tahun 1933 untuk era digital.

Implikasi Global

Langkah Fairmint berpotensi menginspirasi otoritas keuangan di negara lain seperti Inggris, Uni Eropa, bahkan Indonesia yang tengah menyiapkan peta jalan regulasi aset digital.

Jika berhasil diimplementasikan, kerangka ini bisa menjadi standar emas bagi pasar sekuritas digital global—di mana pembelian saham startup hingga unicorn bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik, dari mana saja, dengan biaya murah dan transparansi penuh.

Kata Penutup

Fairmint bukan sekadar memberikan proposal teknis, mereka membuka percakapan yang lebih besar: Bagaimana masa depan regulasi keuangan bisa menyatu dengan teknologi blockchain?

Jika kamu tertarik melihat pasar modal tanpa perantara, dengan transparansi penuh, dan akses global—maka langkah Fairmint ini bisa jadi permulaan dari revolusi keuangan yang telah lama ditunggu.

Berita Lainnya