Gemini dan Coinbase Mendekati Lisensi Crypto di Uni Eropa, Malta dan Luksemburg Jadi Sorotan

Dua raksasa crypto asal Amerika Serikat, Coinbase dan Gemini, dikabarkan mendekati proses akhir untuk mendapatkan lisensi MiCA di Uni Eropa. Namun, langkah mereka memilih Malta dan Luksemburg sebagai basis regulasi memicu kontroversi, karena dikhawatirkan akan menciptakan "perlombaan menurunkan standar" di antara negara anggota Uni Eropa.

CRYPTOPERUSAHAAN

6/16/20253 min read

Gemini dan Coinbase Mendekati Lisensi Crypto di Uni Eropa, Malta dan Luksemburg Jadi Sorotan | NuntiaNews
Gemini dan Coinbase Mendekati Lisensi Crypto di Uni Eropa, Malta dan Luksemburg Jadi Sorotan | NuntiaNews

Dunia crypto di benua Eropa berada di ambang transformasi besar. Dua nama besar dalam industri crypto global, Gemini dan Coinbase, dilaporkan sedang berada di tahap akhir proses perizinan di bawah kerangka MiCA (Markets in Crypto-Assets) milik Uni Eropa. Mereka memilih Malta dan Luksemburg sebagai negara tempat bernaung, keputusan yang menuai berbagai tanggapan dari pelaku industri dan regulator Eropa.

Langkah ini menandai babak baru dalam strategi ekspansi perusahaan crypto Amerika, sekaligus membuka diskusi penting tentang arah regulasi crypto di kawasan yang memiliki 27 negara anggota dengan standar berbeda-beda.

Apa Itu MiCA?

MiCA adalah regulasi Uni Eropa pertama yang secara komprehensif mengatur industri crypto. Mulai diberlakukan pada 30 Desember 2024, MiCA mengharuskan semua penyedia layanan aset crypto (Crypto Asset Service Providers/CASPs) memiliki lisensi yang diakui secara regional.

Lisensi ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan transparansi dan keamanan investor,

  • Mencegah money laundering,

  • Memastikan standar perlindungan konsumen,

  • Memberikan kerangka legal yang seragam di seluruh Eropa.

Perusahaan yang memperoleh lisensi MiCA dari satu negara anggota dapat beroperasi secara sah di seluruh wilayah Uni Eropa.

Kenapa Coinbase dan Gemini Memilih Malta & Luksemburg?

Menurut laporan dari Financial Times (15 Juni 2025), Coinbase dan Gemini telah mengajukan lisensi MiCA melalui otoritas keuangan di:

  • Malta untuk Gemini,

  • Luksemburg untuk Coinbase.

Pilihan ini menimbulkan tanda tanya besar. Keduanya adalah negara kecil yang terkenal dengan regulasi keuangan yang lebih fleksibel dan pendekatan pro-bisnis.

“Keputusan ini menunjukkan strategi yang sangat cerdas namun riskan: memilih yurisdiksi yang ramah agar proses perizinan bisa lebih cepat dan murah,” ujar seorang analis dari European Crypto Observatory.

Namun, beberapa pihak menyuarakan kekhawatiran bahwa Malta dan Luksemburg dapat menjadi titik lemah dalam pengawasan regional jika tidak diimbangi dengan standar pengawasan tinggi.

Kekhawatiran: “Perlombaan Menurunkan Standar”?

Praktik seperti ini dikenal sebagai "regulatory arbitrage" — saat perusahaan memilih yurisdiksi dengan regulasi paling ringan, lalu menggunakan lisensi itu untuk beroperasi di seluruh kawasan.

Bank Sentral Eropa (ECB) dilaporkan memantau situasi ini dengan cermat, mengingat potensi munculnya:

  • Ketimpangan pengawasan antar negara,

  • Melemahnya standar perlindungan konsumen,

  • Celah hukum bagi aktivitas ilegal seperti pencucian uang.

Juru bicara Komisi Eropa menyatakan bahwa meski semua lisensi MiCA diakui secara regional, pengawasan tetap akan dipantau oleh ESMA (European Securities and Markets Authority) untuk menjaga kualitas dan integritas sistem.

Dampak ke Industri Crypto

Bagi industri crypto, masuknya dua pemain besar ini ke pasar Uni Eropa melalui MiCA adalah angin segar dan sekaligus peringatan dini.

Keuntungannya:

  • Pengguna crypto di Eropa mendapat akses legal dan aman ke platform global seperti Gemini dan Coinbase,

  • Potensi pertumbuhan pasar retail dan institusional di negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Italia,

  • Menumbuhkan persaingan dan inovasi antara bursa lokal dan asing.

Risikonya:

  • Jika pengawasan longgar di negara tempat lisensi diterbitkan, maka potensi terjadinya penipuan, gagal bayar, atau kasus seperti FTX bisa terulang kembali,

  • Bursa lokal di Eropa yang harus beroperasi dengan standar lebih tinggi mungkin kalah bersaing dari pemain besar yang lolos di yurisdiksi longgar.

Komentar dari Industri

"Kami menyambut baik aturan MiCA karena memberi kejelasan regulasi yang telah lama ditunggu-tunggu. Tapi kami juga ingin melihat implementasi yang adil dan ketat di seluruh Uni Eropa,”
ujar Jean-Claude Muller, CEO bursa crypto asal Belgia, BelCrypto.

Sementara itu, Coinbase EMEA Director, James Heaver, mengatakan:

“Kami percaya Luksemburg adalah pusat keuangan digital modern yang cocok dengan visi kami. Kami tetap berkomitmen mengikuti semua standar Uni Eropa secara ketat.”

Apa Selanjutnya?

  • Jika lisensi resmi disetujui dalam beberapa minggu ke depan, Coinbase dan Gemini bisa mulai beroperasi secara legal di semua negara Eropa tanpa harus mengurus lisensi lokal lainnya.

  • Negara lain seperti Jerman dan Prancis mulai mengkaji ulang standar mereka agar tetap kompetitif namun tetap protektif.

  • Beberapa startup crypto Eropa mulai mempertimbangkan juga untuk "relokasi lisensi" ke Malta atau Luksemburg.

Kesimpulan

Masuknya Coinbase dan Gemini ke pasar Eropa di bawah payung MiCA adalah langkah strategis yang dapat mempercepat adopsi crypto di benua biru. Namun, pilihan mereka untuk mengajukan lisensi melalui negara-negara dengan reputasi regulasi “ramah” menimbulkan pertanyaan penting tentang keseimbangan antara inovasi dan pengawasan.

Uni Eropa kini berada di titik kritis: apakah mampu menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap regulasi crypto, atau justru terjebak dalam persaingan antar negara untuk menjadi "surga lisensi"?

Berita Lainnya