Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
Inflasi Global vs Lokal: Apa Dampaknya ke Dompetmu?
Harga-harga naik? Bukan cuma karena warung sebelah. Inflasi bisa datang dari luar negeri atau dari dalam negeri sendiri. Yuk, pahami perbedaan inflasi global dan lokal, serta bagaimana keduanya bisa menggerogoti isi dompetmu tanpa kamu sadari!
EDUKASIMAKRO EKONOMI
6/22/20253 min read


Ketika Harga Nasi Padang dan Bensin Sama-sama Naik
Pernah merasa tiba-tiba belanja bulanan membengkak, atau harga bahan pokok seperti beras dan cabai naik terus? Banyak orang menyalahkan “keadaan ekonomi” atau “pemerintah”. Tapi tahukah kamu, salah satu penyebab paling umum dari semua ini adalah satu kata: inflasi.
Namun tidak semua inflasi datang dari tempat yang sama. Ada inflasi global, yang dipicu oleh kondisi dunia seperti perang, krisis energi, atau ketegangan geopolitik. Lalu ada juga inflasi lokal, yang berasal dari dalam negeri seperti musim panen buruk, subsidi dicabut, atau kebijakan moneter tertentu.
Keduanya punya cara kerja dan dampak berbeda—tapi sama-sama bisa bikin isi dompet kamu menipis. Mari kita kupas lebih dalam perbedaannya dan apa yang bisa kamu lakukan sebagai konsumen cerdas.
Apa Itu Inflasi, Sebenarnya?
Secara sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu periode waktu. Misalnya, kalau dulu Rp10.000 bisa beli 3 liter bensin, sekarang cuma bisa beli 2 liter — berarti daya beli kamu menurun karena inflasi.
Inflasi bukan selalu hal buruk. Kenaikan harga yang wajar bisa menandakan ekonomi tumbuh. Tapi kalau terlalu tinggi (hyperinflasi) atau terlalu rendah (deflasi), bisa mengganggu kestabilan ekonomi.
Inflasi Global: Ketika Dunia Mengguncang Harga di Indonesia
Apa Itu Inflasi Global?
Inflasi global terjadi karena peristiwa besar yang memengaruhi rantai pasok dunia atau harga komoditas internasional.
Penyebab Umum:
Perang (misalnya konflik Rusia–Ukraina)
Krisis energi (harga minyak dunia melonjak)
Gangguan logistik global (pandemi COVID-19)
Ketegangan dagang antara negara besar seperti Amerika dan China
Fluktuasi nilai tukar dolar terhadap rupiah
Contoh Dampak ke Indonesia:
Harga BBM naik karena harga minyak mentah dunia meroket
Harga gandum naik karena pasokan dari Ukraina tersendat
Harga bahan baku industri (besi, baja, chip) ikut mahal karena produksi di China terganggu
Dampak ke Dompetmu:
Kenaikan harga roti, mie instan, hingga minyak goreng
Transportasi lebih mahal
Barang elektronik jadi lebih mahal karena komponen impor
Inflasi Lokal: Ketika Masalah Datang dari Dalam Negeri
Apa Itu Inflasi Lokal?
Inflasi lokal disebabkan oleh faktor domestik atau kebijakan internal negara.
Penyebab Umum:
Gagal panen atau cuaca ekstrem (El Niño)
Kenaikan harga BBM oleh pemerintah
Penghapusan atau pengurangan subsidi
Peningkatan permintaan saat hari besar (Ramadan, Lebaran)
Kenaikan tarif listrik, air, atau pajak daerah
Contoh Dampak di Indonesia:
Harga cabai dan beras melonjak karena musim kering
Tarif ojek online naik setelah BBM subsidi dikurangi
Harga bahan bangunan naik karena kenaikan PPN
Dampak ke Dompetmu:
Uang belanja bulanan tidak cukup
Cicilan tetap, tapi pengeluaran makin besar
Gaya hidup harus disesuaikan
Inflasi Campuran: Kombinasi yang Lebih Rumit
Kadang, inflasi terjadi karena gabungan faktor global dan lokal. Misalnya:
Harga daging naik karena pakan ternak impor mahal (global), tapi distribusi dalam negeri juga buruk (lokal)
Harga solar naik karena harga minyak dunia naik (global), ditambah pemerintah kurangi subsidi (lokal)
Jenis inflasi ini lebih sulit dikendalikan dan dampaknya terasa lebih cepat dan luas.
Bagaimana Pemerintah Menanggapi Inflasi?
Pemerintah dan Bank Indonesia punya beberapa senjata untuk melawan inflasi:
Kebijakan Suku Bunga:
BI bisa menaikkan suku bunga untuk mengerem konsumsi dan menekan inflasi.Subsidi dan Bantuan Sosial:
Pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk menahan harga barang penting seperti beras, BBM, dan listrik.Operasi Pasar dan Impor Terbatas:
Jika harga terlalu tinggi, pemerintah bisa mengimpor atau menggelontorkan stok nasional.Kontrol Harga dan Insentif Petani:
Untuk menjaga pasokan barang, pemerintah bisa memberi insentif atau bantuan langsung ke produsen.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan? Strategi Bertahan dari Inflasi
Kabar baiknya: meskipun inflasi tak bisa kita kendalikan secara langsung, kita tetap bisa beradaptasi.
Berikut beberapa langkah cerdas untuk melindungi dompetmu:
Buat anggaran bulanan yang lebih ketat
Pantau pengeluaran kecil yang sering bocor tak terasa.Belanja cerdas dan hemat
Gunakan promo, beli dalam jumlah besar, atau beli langsung dari petani/pasar induk.Cari tambahan penghasilan
Jual barang bekas, buka jasa kecil, atau freelance sesuai skill.Hindari utang konsumtif
Jangan menambah cicilan baru jika keuangan tidak stabil.Investasi cerdas
Lindungi nilai uangmu dari inflasi lewat investasi seperti emas, reksa dana, atau bahkan aset crypto — tapi tetap pahami risikonya.
Kesimpulan: Waspada, Bukan Panik
Inflasi, baik global maupun lokal, adalah bagian dari dinamika ekonomi. Kamu tidak bisa menghindar sepenuhnya, tapi kamu bisa bersiap, beradaptasi, dan mengelola dampaknya dengan bijak.
Jangan hanya mengeluh saat harga-harga naik. Tanyakan pada dirimu:
“Apa langkah konkrit yang bisa aku ambil agar dompetku tetap aman di tengah gejolak ekonomi ini?”
Karena pada akhirnya, inflasi mungkin tak bisa kamu lawan — tapi kamu bisa belajar bertahan.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.