Investasi Korea Selatan di Indonesia Melesat Rp27,5 Triliun: Bukti Kepercayaan yang Menguat

Perusahaan-perusahaan Korea Selatan meningkatkan investasinya di Indonesia sebesar Rp27,5 triliun. Langkah ini memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dan membuka peluang baru di sektor petrokimia, manufaktur, serta otomotif.

MAKRO EKONOMIINVESTASI

4/28/20252 min read

Investasi Korea Selatan di Indonesia Melesat Rp27,5 Triliun: Bukti Kepercayaan yang Menguat | NuntiaNews
Investasi Korea Selatan di Indonesia Melesat Rp27,5 Triliun: Bukti Kepercayaan yang Menguat | NuntiaNews

Indonesia kembali menjadi magnet bagi investasi asing, kali ini dari Korea Selatan. Pada 28 April 2025, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan Korea Selatan akan menambah investasi di Indonesia sebesar US$1,7 miliar — setara sekitar Rp27,5 triliun. Angka ini menandai peningkatan lebih dari 10% dibandingkan investasi Korea Selatan sebelumnya yang mencapai US$15,4 miliar.

Investasi ini mencakup sektor-sektor vital seperti petrokimia, manufaktur, dan otomotif, dengan proyek andalan dari Lotte Chemical Corp. yang akan mengoperasikan pabrik petrokimia raksasa senilai US$3,9 miliar di Cilegon, Banten, pada September atau Oktober 2025.

“Komitmen tambahan ini adalah bukti kuat bahwa Indonesia tetap menjadi tujuan utama investasi global, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dunia,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan.

Fokus Besar di Industri Strategis

Salah satu sorotan utama dari peningkatan investasi ini adalah sektor petrokimia, di mana Indonesia tengah mendorong substitusi impor untuk memperkuat kemandirian industri nasional. Pabrik baru Lotte Chemical diprediksi menjadi pusat produksi bahan baku plastik dan kimia berteknologi tinggi, yang selama ini banyak diimpor.

Di sektor otomotif, Hyundai dan Kia juga dikabarkan memperluas kapasitas produksi mobil listrik mereka di Indonesia. Ini selaras dengan agenda pemerintah mendorong elektrifikasi kendaraan demi mendukung target netral karbon 2060.

Tak ketinggalan, investasi di sektor manufaktur umum, termasuk elektronik dan komponen industri, juga meningkat seiring Indonesia memperkuat posisinya sebagai hub manufaktur di Asia Tenggara.

Baca juga Berita Makro Ekonomi Lainnya DISINI

Manfaat Besar bagi Ekonomi Indonesia

Masuknya tambahan investasi dari Korea Selatan membawa dampak positif yang besar. Beberapa di antaranya:

  • Penciptaan Lapangan Kerja: Diperkirakan lebih dari 10.000 lapangan kerja baru akan tercipta dari berbagai proyek ini dalam lima tahun ke depan.

  • Transfer Teknologi: Indonesia berkesempatan mempercepat penguasaan teknologi industri berat dan kendaraan listrik.

  • Peningkatan Ekspor: Produk manufaktur dari Indonesia berpotensi merambah pasar global dengan nilai tambah lebih tinggi.

  • Penguatan Neraca Perdagangan: Dengan produksi dalam negeri meningkat, ketergantungan terhadap impor bahan baku berkurang.

“Ini bukan sekadar investasi modal. Ini investasi pada masa depan ekonomi Indonesia,” tegas Bahlil.

Hubungan Bilateral yang Semakin Erat

Pertumbuhan investasi ini tidak terjadi begitu saja. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir aktif mempererat kerja sama ekonomi, termasuk melalui perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

Bahkan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Federasi Industri Korea (FKI) baru saja membentuk Dewan Bisnis Indonesia-Korea untuk mempercepat kolaborasi sektor swasta.

Melalui forum-forum ini, para pelaku bisnis kedua negara difasilitasi untuk memperluas jaringan, bertukar teknologi, hingga mendorong inisiatif bersama dalam proyek-proyek strategis.

Baca juga Berita Menarik Lainnya DISINI

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski peluang terbuka lebar, ada tantangan yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah memastikan kelancaran perizinan, kesiapan infrastruktur pendukung, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal agar dapat bersaing di industri berteknologi tinggi.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyederhanakan regulasi investasi melalui implementasi penuh UU Cipta Kerja dan memperkuat ekosistem investasi berbasis digital.

"Ke depan, kami berharap investasi Korea Selatan tidak hanya di sektor-sektor tradisional, tetapi juga merambah sektor energi baru terbarukan, teknologi digital, hingga ekonomi kreatif," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Optimisme Masa Depan

Dengan semangat kolaborasi yang semakin kuat dan peluang yang terus bertambah, Indonesia optimistis bahwa hubungan investasi dengan Korea Selatan akan semakin kokoh. Apalagi, posisi Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara menjadi daya tarik tersendiri di mata investor global.

Bagi rakyat Indonesia, tambahan investasi ini bukan hanya angka dalam laporan keuangan — tetapi kesempatan nyata untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga Berita Edukasi Lainnya DISINI

Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu CEO perusahaan Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia, "Kami percaya Indonesia bukan hanya tempat untuk berbisnis, tetapi tempat untuk bertumbuh bersama."

Berita Lainnya