Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
LG Tambah Investasi Rp27,5 Triliun di Pabrik Baterai Indonesia
Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG Group, meningkatkan komitmennya di Indonesia dengan menambahkan investasi sebesar Rp27,5 triliun untuk pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik. Langkah ini mempertegas posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok industri EV global.
MAKRO EKONOMIINVESTASI
4/29/20253 min read


Dalam perkembangan strategis terbaru yang mengguncang lanskap industri kendaraan listrik (EV) Asia Tenggara, raksasa teknologi Korea Selatan LG Group resmi menambah investasinya di Indonesia sebesar US$1,7 miliar atau sekitar Rp27,5 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk mempercepat pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada Senin, 28 April 2025, usai pertemuan dengan petinggi LG di Seoul. Penambahan modal ini menjadikan total investasi LG dalam proyek pabrik baterai di Indonesia mencapai lebih dari US$2,8 miliar (sekitar Rp45 triliun), menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai EV di kawasan Asia.
🔋 Investasi Strategis untuk Masa Depan Hijau
Langkah LG bukan hanya soal ekspansi bisnis, tetapi juga bagian dari visi besar global untuk beralih ke energi bersih dan kendaraan rendah emisi. Dengan cadangan nikel dan mineral kritis lainnya yang sangat melimpah, Indonesia telah lama dilirik sebagai pusat ekosistem baterai kendaraan listrik dunia.
“Indonesia adalah pemain kunci dalam rantai pasok kendaraan listrik global, dan kami percaya kemitraan ini akan membawa manfaat ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan,” ujar CEO LG Energy Solution dalam konferensi pers bersama Kementerian Investasi.
Proyek ini mencakup pembangunan fasilitas produksi sel baterai generasi terbaru yang akan dipasok ke produsen otomotif global seperti Hyundai, Kia, dan beberapa mitra Eropa. Diperkirakan, pabrik tersebut akan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal pertama 2026 dengan kapasitas awal 10 GWh, dan dapat meningkat hingga 30 GWh seiring dengan permintaan global yang terus tumbuh.
Baca juga Berita Makro Ekonomi Lainnya DISINI
💼 Efek Multiplier Ekonomi Lokal
Dari sisi domestik, investasi LG diprediksi menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja langsung dan ribuan peluang kerja tidak langsung di sektor pendukung seperti logistik, konstruksi, dan pelatihan teknis. Pemerintah juga menyatakan bahwa proyek ini akan disertai dengan transfer teknologi kepada tenaga kerja Indonesia, serta pengembangan pusat pelatihan baterai di kawasan industri.
“Yang kami jaga bukan hanya nilai investasinya, tetapi bagaimana investasi itu mengakar di Indonesia,” tegas Bahlil. “Kita dorong agar LG tidak hanya bawa uang, tapi juga ilmu dan nilai tambah yang besar bagi ekonomi kita.”
⚠️ Tersandung Isu Proyek Sebelumnya
Menariknya, kabar penambahan investasi ini datang hanya beberapa pekan setelah LG Energy Solution dikabarkan keluar dari mega proyek rantai pasok baterai senilai US$8,46 miliar yang sebelumnya digagas bersama Indonesia Battery Corporation (IBC). Kendati demikian, LG menegaskan bahwa keputusannya untuk tetap melanjutkan pembangunan pabrik di Karawang mencerminkan komitmen jangka panjang mereka di Indonesia.
“Kami memang menarik diri dari satu proyek, tapi bukan berarti kami menarik diri dari Indonesia. Justru kami memperkuat posisi kami di sini,” ujar perwakilan LG Energy Solution kepada media Korea Selatan.
Baca juga Berita Edukasi Lainnya DISINI
🌏 Indonesia Incar Posisi Strategis di Rantai Pasok Global
Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang sangat agresif mendorong investasi di sektor energi baru terbarukan dan kendaraan listrik. Dengan target produksi 600.000 kendaraan listrik roda empat dan 2 juta unit roda dua pada 2030, proyek-proyek seperti LG ini menjadi penopang utama realisasi kebijakan tersebut.
Apalagi, di tengah meningkatnya kekhawatiran dunia terhadap ketergantungan pada China dalam pasokan baterai EV, negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa mulai mencari alternatif mitra manufaktur di Asia Tenggara. Indonesia, dengan kekayaan mineral kritis dan pasar domestik yang besar, dinilai memiliki posisi tawar yang tinggi.
📊 Analis: Investasi Ini Game Changer
Analis ekonomi menilai bahwa penambahan investasi oleh LG bisa menjadi sinyal positif bagi investor lain. “Kalau LG saja menambah investasinya meski ada isu sebelumnya, ini menunjukkan bahwa prospek Indonesia tetap menjanjikan,” ujar Andika Suhendra, pengamat ekonomi dari Institute for Future Energy.
Ia menambahkan, keberadaan fasilitas produksi skala besar seperti milik LG akan menjadi katalisator pertumbuhan industri hilir, termasuk produksi kendaraan listrik lokal, penyediaan charging station, hingga layanan daur ulang baterai.
🚗 Industri Otomotif RI Masuki Era Baru
Dalam jangka panjang, kolaborasi LG dan Indonesia diperkirakan akan memperkuat daya saing industri otomotif nasional. Gabungan antara sumber daya alam, tenaga kerja muda, dan komitmen pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kandidat kuat untuk menjadi hub baterai dan EV di Asia, bahkan dunia.
Pemerintah saat ini juga tengah menggodok berbagai insentif fiskal dan non-fiskal untuk menarik lebih banyak investor seperti LG, termasuk tax holiday, kemudahan perizinan OSS (Online Single Submission), serta dukungan infrastruktur kawasan industri hijau.
Baca juga Berita Menarik Lainnya DISINI
🟢 Penutup
Kabar penambahan investasi Rp27,5 triliun oleh LG merupakan angin segar bagi ekonomi Indonesia di tengah tekanan global dan perlambatan arus investasi asing. Tak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok baterai dunia, langkah ini juga membuktikan bahwa visi besar Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik bukan hanya ambisi kosong—melainkan kenyataan yang kian mendekat.
Dengan arah kebijakan yang tepat dan komitmen kuat dari mitra global seperti LG, masa depan industri hijau Indonesia tampak cerah dan menjanjikan.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.