Meta Siap Investasi Besar di Scale AI: Kuasai Masa Depan AI Semakin Nyata

Meta, raksasa teknologi di balik Facebook, Instagram, dan WhatsApp, kembali mengguncang industri teknologi dengan kabar terbarunya: perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg tersebut sedang menjajaki kemungkinan investasi dalam startup AI terkemuka, Scale AI, dengan nilai yang diperkirakan melebihi Rp160 triliun (setara lebih dari USD 10 miliar). Ini menjadi sinyal tegas bahwa Meta tidak main-main dalam mendorong transformasi AI, dan siap bersaing lebih agresif dengan rival seperti OpenAI dan Google DeepMind.

Menurut laporan dari Reuters yang dirilis pada 8 Juni 2025, diskusi antara Meta dan Scale AI masih dalam tahap awal, namun jika tercapai kesepakatan, investasi ini bisa menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah startup AI.

Scale AI dikenal sebagai perusahaan yang menyuplai data anotasi berkualitas tinggi yang sangat penting dalam pelatihan model AI. Mereka menjadi kunci dalam menciptakan AI yang akurat, etis, dan siap digunakan di berbagai sektor industri.

Mengapa Scale AI?

Dalam ekosistem AI, pelabelan data (data labeling) adalah komponen krusial. AI tidak bisa belajar tanpa contoh—dan semakin banyak data yang diberi label dengan benar, semakin cerdas dan akurat performa AI. Scale AI memiliki kekuatan dalam menyediakan layanan ini secara masif, cepat, dan presisi tinggi.

Mereka telah bermitra dengan berbagai institusi, termasuk Departemen Pertahanan AS, serta perusahaan besar seperti OpenAI dan Amazon. Keunggulan mereka ada pada pendekatan human-in-the-loop (kombinasi manusia dan mesin) dalam melabeli data—yang membuat kualitas tetap tinggi, tanpa mengorbankan kecepatan.

Ambisi Meta dalam Ekosistem AI

Langkah ini selaras dengan strategi Meta untuk memperkuat infrastruktur dan kapabilitas AI-nya. Dalam beberapa tahun terakhir, Meta telah:

• Mengembangkan model LLM open-source seperti LLaMA (Large Language Model Meta AI).

• Meluncurkan Metaverse dan AR/VR devices yang berbasis AI.

• Menjadikan infrastruktur AI sebagai tulang punggung operasional iklan dan rekomendasi konten di platform-platform utamanya.

Dengan investasi ini, Meta ingin mendapatkan keunggulan kompetitif melalui akses eksklusif atau prioritas pada pasokan data pelatihan dari Scale AI—yang artinya akan mempercepat pengembangan AI internal mereka, dengan lebih sedikit ketergantungan pada pihak ketiga lain.

Potensi Dampak Global

Jika kesepakatan ini terwujud, maka:

• Nilai valuasi Scale AI kemungkinan melonjak drastis, menjadikannya salah satu unicorn AI paling bernilai di dunia.

• Meta bisa menciptakan keunggulan tersendiri dalam pelatihan AI, mengingat kualitas data mempengaruhi performa model akhir.

• Persaingan AI global memanas, terutama dengan Google DeepMind, Anthropic, dan OpenAI yang juga berkompetisi di area model foundation.

Para pengamat menyatakan bahwa kolaborasi semacam ini bisa mengarah pada percepatan tren “vertikalisasi AI”, yaitu ketika perusahaan teknologi besar mulai mengintegrasikan rantai pasokan AI dari hulu hingga hilir—dari chip, data, model, hingga perangkat dan produk jadi.

Tantangan dan Sorotan Etis

Meski menjanjikan secara teknologi dan ekonomi, langkah Meta ini juga dipantau oleh aktivis privasi dan regulator.

Meta telah beberapa kali menghadapi kritik terkait penggunaan data pengguna dan algoritma yang kontroversial. Investasi besar dalam perusahaan data labeling akan memicu kekhawatiran apakah data yang dilatih akan digunakan secara etis dan transparan.

Dunia kini semakin vokal menuntut AI yang dapat dipertanggungjawabkan, dan ini menjadi tantangan reputasi besar bagi Meta jika investasi ini dilanjutkan.

Momen Penentu Masa Depan AI?

Kabar investasi Meta ke Scale AI menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan kini menjadi pusat gravitasi inovasi teknologi global. Ini bukan sekadar tren, tapi perubahan paradigma—dan Meta sedang memosisikan diri sebagai salah satu pemain paling dominan di lanskap ini.

Jika Anda berpikir AI sudah mendominasi dunia digital hari ini, tunggu sampai Meta dan Scale AI benar-benar bersatu. Masa depan bisa datang lebih cepat dari yang kita kira.

Berita Lainnya