Microsoft Tantang Nvidia dalam Produksi Chip AI : Luncurkan “Maia” Molor Pada Tahun 2026

Microsoft menunda produksi massal chip AI generasi berikutnya—kode‐nama Maia (alias Braga)—hingga paruh pertama 2026. Penundaan ini dipicu revisi desain menyeluruh, rotasi tim silikon, dan kebutuhan sinkronisasi dengan arsitektur pusat data Azure. Dampaknya: Microsoft tetap bergantung pada GPU Nvidia Blackwell dan AMD Instinct untuk dua tahun ke depan.

AITEKNOLOGI

6/29/20253 min read

Microsoft Tantang Nvidia dalam Produksi Chip AI : Luncurkan “Maia” Molor Pada Tahun 2026 | NuntiaNews
Microsoft Tantang Nvidia dalam Produksi Chip AI : Luncurkan “Maia” Molor Pada Tahun 2026 | NuntiaNews

Redmond, 28 Juni 2025 — Raksasa perangkat lunak Microsoft kembali mendapat sorotan tajam di dunia kecerdasan buatan (AI). Laporan eksklusif The Information—kemudian dikonfirmasi Reuters—mengungkap bahwa chip akselerator AI internal “Maia” tidak akan masuk lini produksi hingga 2026. Target awal, yaitu ramp‑up akhir 2025, terpaksa diundur setelah serangkaian perubahan spesifikasi, turnover tim desain silikon, dan penyesuaian roadmap data center.

1 • Apa Itu Maia?

  • Maia (codename Braga) adalah generasi kedua chip AI Microsoft, penerus proyek “Athena” yang sudah terpasang secara terbatas di klaster Azure OpenAI‐Service.

  • Dirancang untuk pelatihan dan inferensi model raksasa—GPT‑5, Llama‐Pro, Copilot Stack—Maia seharusnya menawarkan bandwidth memori 2,5 TB/s, 8 PB/s NVSwitch‑class fabric, dan TDP ≥ 800 W.

Dengan ambisi ini, Microsoft berharap keluar dari ketergantungan pada GPU Nvidia H100/B100 dan menekan ongkos komputasi hingga 40 %.

2 • Mengapa Molor?

  1. Revisi Arsitektur
    Manajemen memerintahkan integrasi modul in‑package photonics untuk komunikasi antar chiplet. Implementasi prototipe menimbulkan masalah panas berlebih, memaksa tim melakukan respin wafer TSMC N3E.

  2. Perpindahan Talenta
    Sederet insinyur kunci—termasuk arsitek memori dan spesialis verifikasi RTL—dikabarkan pindah ke startup Snowcap Compute (yang membuat chip superkonduktor) atau direkrut Meta lewat paket “Zuck Bucks”.

  3. Sinkronisasi Azure Fabric
    Azure sedang membangun data center generasi Cobalt Ridge dengan switch optik baru. Maia harus kompatibel; artinya PCB, catu daya, dan firmware di­desain ulang.

3 • Dampak Strategis

  • Ketergantungan pada Nvidia
    Microsoft menambah pesanan Nvidia Blackwell B200 dan GB200 senilai ≈ Rp96 triliun untuk jangka 18 bulan. Azure GPU Cloud tetap menjadi tulang punggung OpenAI dan Copilot Studio.

  • Pangsa Pasar AMD Naik
    Penundaan Maia membuka celah bagi AMD MI450 yang dirilis akhir 2025. Sumber rantai pasok menyebut Azure akan menguji 50.000 unit MI450 di klaster Eropa.

  • Biaya Operasional
    Tanpa chip in‑house, margin layanan AI Azure menyusut 5‑7 %. CFO Microsoft, Amy Hood, mengakui “kenaikan capex Rp160 triliun” untuk 2025–2026.

4 • Persaingan Industri

  • Nvidia Blackwell : Sudah memasuki fase volume ramp kuartal IV 2025; performa pelatihan +2,5× dari H100.

  • Google TPU v6 : Produksi penuh di pabrik Samsung SF3; digunakan internal but open for cloud partners.

  • Amazon Trainium 2 : Target Q1 2026 dengan node 3 nm.

  • Meta Artemis : Chip inference internal mulai 2027, masih tahap RTL.

Microsoft tak ingin ketinggalan, tetapi jadwal Maia kini setara atau lebih lambat daripada pesaing.

5 • Reaksi Pasar & Pakar

  • Investor : Saham Microsoft sempat turun 1,2 % dalam perdagangan pra‐pasar, kemudian pulih seiring penjelasan bahwa “capex ekstra sudah dialokasikan.”

  • Analis Silicon : “Respins di node 3 nm biasa—tetapi delay hingga satu tahun menandakan redesign besar, bukan sekadar bug minor,” ujar Patrick Moorhead, Moor Insights & Strategy.

  • OpenAI : Menolak berkomentar; sumber internal menyebut “tidak berdampak pada peluncuran GPT‑5” karena klaster Nvidia sudah cukup.

6 • Implikasi bagi Pelanggan Azure

  • Harga Sewa GPU: Tarif instans AI berperforma tinggi—ND Blackwell Pro—diprediksi tetap premium (≈ Rp270.000 per GPU‑hour) hingga mid‑2026.

  • Slots Terbatas: Startup yang mengandalkan Azure berpotensi pindah ke CoreWeave, Lambda Labs, atau oposisi Eropa (mistralcloud) untuk mendapatkan kapasitas lebih cepat.

  • Hybrid Strategy: Microsoft mendorong on‑premises “Azure Stack HCI GPU” untuk korporasi yang ingin menghindari antrean cloud.

7 • Tantangan ke Depan

  1. Thermal Envelope – Desain 800 W memerlukan inovasi pendingin imersi di rak rack‐scale.

  2. Supply Chain – Node N3E TSMC padat antrean; tempat produksi Maia bersaing dengan Apple A18 Pro dan Nvidia Blackwell Ultra.

  3. Kepatuhan AS vs China – Chip harus menyesuaikan batas FLOP/s ekspor; Microsoft tak ingin Maia dilarang dijual di beberapa wilayah.

8 • Kesimpulan

Penundaan Maia menegaskan kerumitan membangun silikon AI kelas dunia—bahkan bagi raksasa seperti Microsoft. Sementara itu, Nvidia terus mengukir dominasi dan AMD mencuri pangsa pasar. Microsoft harus menyeimbangkan ambisi “chip sovereign” dengan realitas supply chain dan perang talenta.

Bagi ekosistem AI global, kabar ini berarti dua tahun lagi dunia masih bergantung pada GPU Nvidia—dan biaya pelatihan model besar tetap mahal. Jika Maia sukses rilis 2026, Microsoft bisa menekan harga dan memacu inovasi. Sampai saat itu, persaingan chip AI tetap berputar di luar kendali Redmond.

Berita Lainnya