NVIDIA Catat Pertumbuhan Penjualan 69% di Tengah Konflik Teknologi AS-China

NVIDIA melaporkan lonjakan penjualan sebesar 69% pada 29 Mei 2025, didorong oleh permintaan chip AI, meskipun menghadapi tantangan dari konflik teknologi AS-China. Perusahaan juga berencana meluncurkan chipset baru untuk pasar China.

PERUSAHAANTEKNOLOGI

5/30/20253 min read

NVIDIA Catat Pertumbuhan Penjualan 69% di Tengah Konflik Teknologi AS-China | NuntiaNews
NVIDIA Catat Pertumbuhan Penjualan 69% di Tengah Konflik Teknologi AS-China | NuntiaNews

NVIDIA, raksasa teknologi asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pemimpin dalam produksi chip kecerdasan buatan (AI), mengumumkan pertumbuhan penjualan kuartalan yang mencengangkan sebesar 69%. Angka ini menunjukkan permintaan global yang luar biasa untuk teknologi AI, di tengah ketegangan geopolitik yang kian memanas antara Amerika Serikat dan China. Meskipun menghadapi pembatasan ekspor yang ketat, NVIDIA tetap berhasil mempertahankan dominasinya di pasar global, dengan strategi inovatif yang mencakup peluncuran chipset baru untuk pasar China.

Lonjakan Permintaan Chip AI

Pertumbuhan penjualan NVIDIA yang mencapai 69% ini sebagian besar didorong oleh melonjaknya permintaan untuk chip AI, yang menjadi tulang punggung berbagai aplikasi mulai dari model bahasa besar seperti Grok hingga sistem pengenalan gambar dan kendaraan otonom. Dalam laporan keuangan terbarunya, NVIDIA mencatat pendapatan kuartalan sebesar Rp 560 triliun, naik signifikan dari periode sebelumnya. Angka ini tidak hanya mencerminkan kekuatan inovasi NVIDIA, tetapi juga menegaskan posisi perusahaan sebagai pelopor dalam revolusi AI global.

Permintaan untuk chip AI terus meningkat seiring perusahaan teknologi, institusi akademik, dan bahkan pemerintah berlomba-lomba mengembangkan solusi AI yang lebih canggih. “Kami melihat adopsi AI yang eksplosif di berbagai sektor,” kata Jensen Huang, CEO NVIDIA, dalam konferensi pers pada 29 Mei 2025. “Dari pusat data hingga mobil tanpa pengemudi, chip kami menjadi inti dari transformasi digital global.”

Tantangan Konflik Teknologi AS-China

Meskipun mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan, NVIDIA tidak luput dari tantangan yang ditimbulkan oleh konflik teknologi antara AS dan China. Pemerintah AS telah memberlakukan pembatasan ekspor yang ketat terhadap teknologi canggih, termasuk chip AI NVIDIA seperti model H20, yang dirancang khusus untuk pasar China. Pembatasan ini bertujuan untuk membatasi akses China terhadap teknologi mutakhir yang dapat digunakan untuk tujuan militer atau pengembangan AI strategis.

Sebagai respons, NVIDIA mengumumkan rencana untuk meluncurkan chipset AI baru yang dirancang khusus untuk pasar China, dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan model H20. Chip baru ini, yang dijuluki “B20” menurut sumber industri, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar China tanpa melanggar regulasi AS. Langkah ini menunjukkan ketangguhan NVIDIA dalam menavigasi lanskap geopolitik yang rumit, sembari tetap mempertahankan pangsa pasar di salah satu ekonomi terbesar dunia.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pelanggan kami di China dengan solusi yang sesuai dengan regulasi global,” ujar Huang. “Chip baru ini akan memungkinkan kami untuk terus berkontribusi pada inovasi AI di wilayah tersebut.”

Strategi NVIDIA di Tengah Ketidakpastian

Untuk mengatasi dampak pembatasan ekspor, NVIDIA telah mempercepat pengembangan teknologi yang sesuai dengan peraturan internasional. Selain itu, perusahaan juga meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan chip yang lebih efisien dan terjangkau. Pada 2025, NVIDIA mengalokasikan lebih dari Rp 80 triliun untuk R&D, yang sebagian besar difokuskan pada pengembangan arsitektur chip AI generasi berikutnya.

Strategi lain yang diambil NVIDIA adalah memperluas kemitraan dengan perusahaan teknologi global, termasuk kolaborasi dengan penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure. Kemitraan ini memungkinkan NVIDIA untuk memperluas jangkauan chipnya ke berbagai industri, mulai dari kesehatan hingga otomotif. Sebagai contoh, chip NVIDIA digunakan dalam sistem AI untuk diagnosis medis berbasis gambar, yang kini diadopsi oleh rumah sakit di seluruh dunia.

Dampak pada Pasar Global

Pertumbuhan NVIDIA memiliki efek riak yang signifikan di pasar global. Lonjakan permintaan chip AI telah mendorong perusahaan seperti Dell Technologies untuk menaikkan proyeksi laba mereka pada 30 Mei 2025, karena permintaan server yang mendukung aplikasi AI terus meningkat. Selain itu, saham NVIDIA melonjak lebih dari 8% dalam perdagangan setelah pengumuman laporan keuangan, menambah valuasi pasar perusahaan menjadi lebih dari Rp 48.000 triliun, menjadikannya salah satu perusahaan paling berharga di dunia.

Namun, ketegangan AS-China juga menimbulkan ketidakpastian di pasar. Analis industri memperingatkan bahwa pembatasan ekspor yang lebih ketat dapat memengaruhi rantai pasok global, meningkatkan biaya produksi, dan memperlambat inovasi AI di beberapa wilayah. Meski demikian, NVIDIA tetap optimistis, dengan fokus pada diversifikasi pasar dan pengembangan teknologi lokal di negara-negara seperti India dan Eropa.

Masa Depan NVIDIA dan AI

Keberhasilan NVIDIA dalam mencatatkan pertumbuhan 69% di tengah tantangan geopolitik menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam industri AI. Dengan peluncuran chip B20 untuk pasar China dan investasi besar-besaran dalam R&D, perusahaan ini siap untuk terus mendominasi pasar chip AI. Namun, NVIDIA juga harus tetap waspada terhadap dinamika geopolitik dan persaingan dari pemain lain seperti AMD dan startup AI seperti DeepSeek, yang baru-baru ini merilis model AI kompetitif.

Bagi Indonesia, pertumbuhan NVIDIA menawarkan peluang menarik. Dengan meningkatnya adopsi AI di Asia Tenggara, perusahaan lokal dapat memanfaatkan teknologi NVIDIA untuk mengembangkan solusi AI dalam bidang seperti pertanian cerdas, logistik, dan pendidikan. Pemerintah Indonesia juga dapat mempertimbangkan kemitraan dengan NVIDIA untuk mendukung transformasi digital nasional, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Dengan kombinasi inovasi, strategi pasar yang cerdas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan global, NVIDIA terus membuktikan bahwa mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di era AI yang penuh gejolak. Pertumbuhan 69% ini bukan hanya angka, tetapi cerminan dari masa depan teknologi yang semakin didorong oleh kecerdasan buatan.

Berita Lainnya