Nvidia dan Inggris Kerja Sama Perkuat Infrastruktur AI Nasional

Nvidia resmi bermitra dengan pemerintah Inggris untuk membangun infrastruktur AI canggih. Lewat proyek superkomputer dan pusat inovasi, kerja sama ini bertujuan memperkuat posisi Inggris di peta teknologi global dan menjamin masa depan etis untuk AI. Apa dampaknya terhadap ekosistem AI dunia?

AITEKNOLOGI

6/9/20253 min read

Nvidia dan Inggris Kerja Sama Perkuat Infrastruktur AI Nasional | NuntiaNews
Nvidia dan Inggris Kerja Sama Perkuat Infrastruktur AI Nasional | NuntiaNews

Nvidia, raksasa chip AI asal Amerika Serikat, mengumumkan kerja sama strategis dengan pemerintah Inggris untuk memperkuat infrastruktur kecerdasan buatan nasional. Kesepakatan ini mencakup pengembangan pusat data AI, superkomputer, pelatihan tenaga kerja digital, hingga pengamanan etika teknologi.

Kemitraan ini dinilai sebagai salah satu aliansi paling signifikan antara sektor publik dan swasta dalam mendorong dominasi AI global yang bertanggung jawab dan inklusif.

Rincian Kesepakatan: Bukan Sekadar Chip

Dalam pernyataan resminya, CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan:

“Inggris punya komitmen jangka panjang terhadap riset dan etika teknologi. Kami bangga bisa menjadi bagian dari strategi nasional AI yang akan membentuk masa depan global.”

Proyek kerja sama ini mencakup:

  • Pembangunan superkomputer AI baru yang didukung GPU Nvidia H200

  • Pusat pelatihan AI dan cloud di luar London

  • Investasi dalam sustainability data center dengan konsumsi energi rendah

  • Program edukasi berbasis AI untuk universitas dan sekolah kejuruan

Total nilai investasi mencapai lebih dari Rp 48 triliun selama 5 tahun ke depan.

Tujuan: Menyaingi China & AS dalam AI

Kemitraan ini juga menjadi bagian dari strategi Inggris untuk mengejar dominasi China dan Amerika Serikat, yang selama ini memimpin dalam pengembangan LLM (Large Language Models) dan aplikasi AI lainnya.

Selama ini, Inggris dikenal unggul dalam bidang akademik dan etika AI, tetapi kurang dalam hal infrastruktur besar. Nvidia dipandang sebagai mitra ideal berkat:

  • Dominasi pasar GPU global (>85%)

  • Keunggulan arsitektur superkomputer AI (DGX Cloud, H100, dan Grace Hopper)

  • Keberhasilan bekerja sama dengan lembaga riset seperti MIT, OpenAI, dan lainnya

Dengan kemitraan ini, Inggris berharap mampu membangun pusat AI nasional seperti Frontier di AS atau Tianhe-3 di China.

“Cambridge-1” Jadi Fondasi Superkomputer Nasional

Sebelumnya, Nvidia telah meluncurkan Cambridge-1, superkomputer AI pertama di Inggris yang difokuskan pada riset medis dan farmasi. Kini, proyek baru ini akan memperluas kapasitasnya hingga 4 kali lipat, memungkinkan:

  • Pelatihan LLM dalam bahasa Inggris-Britania dan multibahasa lokal

  • Simulasi ilmiah dan pengembangan obat berbasis AI

  • Dukungan startup AI dan tim peneliti independen

Superkomputer baru ini juga akan ramah lingkungan, menggunakan energi terbarukan dan sistem pendingin canggih.

Data Center Berbasis AI: Game Changer untuk Ekonomi

Menurut laporan McKinsey dan PwC, potensi pertumbuhan ekonomi dari AI bisa mencapai Rp 27.000 triliun secara global hingga 2030. Infrastruktur adalah kunci untuk mengakses potensi ini.

Dengan kerja sama Nvidia, Inggris bisa:

  • Menarik lebih banyak investasi startup AI

  • Menjadi hub AI Eropa pasca-Brexit

  • Meminimalisir ketergantungan terhadap cloud asing seperti AWS, Google Cloud, atau Alibaba Cloud

Edukasi AI: Persiapan Talenta Digital Lokal

Tak hanya membangun fisik, proyek ini juga memfokuskan pada pembangunan manusia. Nvidia akan mendukung:

  • Pelatihan 100.000 developer AI Inggris dalam 3 tahun

  • Beasiswa untuk mahasiswa teknik & data science

  • Kolaborasi dengan universitas seperti Oxford, Cambridge, dan Imperial College

Langkah ini dinilai krusial agar pertumbuhan teknologi tidak timpang secara sosial.

Etika & Regulasi: Inggris Ambil Posisi Tengah

Uniknya, Inggris ingin memastikan AI berkembang secara bertanggung jawab. Pemerintah menyertakan klausul:

  • Audit algoritma LLM

  • Transparansi data pelatihan

  • Pengawasan bias dalam model

Juru bicara Perdana Menteri Inggris menyatakan:

“Kita tidak hanya ingin menjadi yang tercepat, tapi juga yang paling adil. AI harus melayani manusia, bukan sebaliknya.”

Nvidia sepakat dengan pendekatan ini dan berjanji menyelaraskan teknologi mereka dengan standar etik global.

Implikasi Global: Siapa Lawan, Siapa Kawan?

Kerja sama ini menjadi sinyal global penting bahwa:

  • Negara-negara maju makin bersaing dalam pembangunan AI nasional

  • Perusahaan teknologi dituntut berkontribusi dalam tatanan sosial dan pendidikan

  • Standar etika bisa menjadi “diferensiasi pasar”, bukan penghambat

Beberapa pengamat bahkan menyebut langkah ini bisa memicu respons dari negara lain:

  • Jerman & Prancis mungkin mempercepat proyek AI bersama Uni Eropa

  • China terus mendukung Baidu dan Alibaba untuk bersaing di pasar Asia

  • AS makin gencar mengucurkan dana publik melalui National AI Initiative

Siapa yang Menguasai AI, Menguasai Masa Depan

Kemitraan antara Nvidia dan Inggris menandai era baru dalam geopolitik teknologi. Bukan lagi soal siapa yang punya lebih banyak data atau uang—tapi siapa yang bisa membangun ekosistem AI inklusif, aman, dan efisien.

Jika berhasil, Inggris bukan hanya akan menjadi pusat inovasi, tapi juga penjaga nilai kemanusiaan di tengah ledakan kecerdasan buatan. Dan Nvidia, sekali lagi, membuktikan diri sebagai jantung dari revolusi ini.

Berita Lainnya