Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
OpenAI Hapus Referensi “io” Co-found Jony Ive Akibat Sengketa Merek
OpenAI secara tiba-tiba menghapus semua penyebutan tentang “io”, proyek perangkat keras AI hasil kolaborasi dengan Jony Ive, dari situs web dan media sosial mereka. Langkah ini dilakukan di tengah sengketa merek dagang dengan startup lain bernama “iyO”.
AIPERUSAHAAN
6/23/20252 min read


Dalam sebuah langkah mengejutkan, OpenAI telah menghapus seluruh referensi publik mengenai proyek “io” dari situs resminya dan berbagai kanal media sosial. Proyek tersebut merupakan hasil kolaborasi strategis antara OpenAI dan Jony Ive, desainer legendaris mantan Apple, yang sebelumnya digembar-gemborkan sebagai revolusi baru dalam dunia perangkat keras berbasis kecerdasan buatan (AI).
Langkah ini menyusul sengketa hukum atas hak merek dagang, setelah startup lain bernama “iyO” mengklaim bahwa nama “io” terlalu mirip dan menimbulkan kebingungan di pasar.
Proyek “io”: Ambisi AI dalam Bentuk Fisik
Dikenalkan pada akhir 2024, proyek “io” adalah upaya ambisius OpenAI untuk menciptakan perangkat AI tanpa layar, yang bertujuan untuk menghadirkan pengalaman berbasis suara dan konteks, mirip dengan asisten pribadi futuristik.
Perangkat ini, menurut bocoran internal, akan menggabungkan AI multimodal OpenAI seperti GPT-5 dengan sensor real-time dan desain minimalis khas Jony Ive. Proyek ini menjadi simbol integrasi AI ke dalam kehidupan sehari-hari secara elegan, fungsional, dan humanistik.
Namun kini, semua jejak “io” telah hilang dari kanal resmi OpenAI.
Alasan Penghapusan: Sengketa Merek dengan “iyO”
Startup asal California bernama “iyO” (dibaca "ai-oh") melayangkan gugatan atas penggunaan nama “io”, yang dianggap melanggar identitas merek mereka yang sudah lebih dulu didaftarkan. IyO sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang wearable tech dan interface berbasis suara—bidang yang sangat mirip dengan yang ditargetkan “io”.
Meskipun belum ada keputusan pengadilan, OpenAI tampaknya memilih langkah pencegahan dengan menghapus sementara seluruh branding “io” demi menghindari eskalasi hukum yang lebih besar.
Proyek Tetap Jalan: Kolaborasi OpenAI x Jony Ive Lanjut
Meski nama “io” mungkin tidak lagi digunakan, sumber dalam OpenAI menegaskan bahwa kolaborasi strategis antara Sam Altman dan Jony Ive tidak akan berhenti. Perangkat keras tersebut masih dijadwalkan untuk rilis prototipe pada akhir 2025 atau awal 2026, dengan potensi penggantian nama brand untuk menghindari konflik hukum lebih lanjut.
Diperkirakan nilai investasi dalam proyek ini mencapai lebih dari Rp97 triliun, melibatkan juga perusahaan venture capital seperti Thrive Capital dan Khosla Ventures.
Isu Branding dan Kepemilikan di Era AI
Insiden ini membuka diskusi luas tentang kompleksitas hak kekayaan intelektual dalam lanskap AI yang cepat berubah. Di era di mana startup AI bermunculan dengan cepat dan sering kali memiliki nama mirip, klaim merek dagang menjadi semakin penting namun juga penuh jebakan hukum.
Penghapusan cepat oleh OpenAI dianggap sebagai langkah bijak dari segi mitigasi risiko, meskipun berdampak pada persepsi publik dan branding proyek.
Reaksi Publik dan Komunitas Teknologi
Di media sosial, respons publik terbagi. Sebagian menyayangkan hilangnya nama “io” yang dianggap merepresentasikan "interface origin" atau "intelligence object", namun sebagian lain menyoroti pentingnya etika bisnis dan ketaatan hukum merek.
Beberapa pengamat menyebut ini sebagai bukti bahwa era AI bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal strategi hukum dan komunikasi merek yang hati-hati.
Kesimpulan: Nama Bisa Berganti, Inovasi Tetap Jalan
Walau “io” mungkin akan menghilang sebagai nama, semangat proyek tetap hidup. Kolaborasi antara OpenAI dan Jony Ive adalah salah satu langkah paling ambisius dalam sejarah desain perangkat AI, dan komunitas teknologi dunia masih menantikan seperti apa bentuk akhir dari proyek revolusioner ini.
Seperti yang dikatakan Sam Altman dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, “AI harus mengalir ke dalam kehidupan kita seperti udara—tidak terlihat, tapi terasa nyata.” Dan tampaknya, nama proyek boleh berubah, tapi tujuan besarnya tidak.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.