Pakistan Luncurkan Cadangan Strategis Bitcoin: Langkah Berani di Tengah Krisis Ekonomi

Pemerintah Pakistan resmi mengumumkan peluncuran cadangan strategis Bitcoin sebagai bagian dari kebijakan ekonomi barunya. Langkah ini menjadikan Pakistan sebagai negara pertama di Asia Selatan yang secara terbuka menyimpan Bitcoin dalam cadangan nasionalnya, mengisyaratkan perubahan besar dalam arah kebijakan moneter dan teknologi keuangan.

CRYPTOBITCOIN

5/31/20253 min read

Pakistan Luncurkan Cadangan Strategis Bitcoin: Langkah Berani di Tengah Krisis Ekonomi | NuntiaNews
Pakistan Luncurkan Cadangan Strategis Bitcoin: Langkah Berani di Tengah Krisis Ekonomi | NuntiaNews

Dalam keputusan yang mengejutkan dunia internasional, Pemerintah Pakistan secara resmi meluncurkan cadangan strategis Bitcoin sebagai bagian dari inisiatif reformasi keuangan nasional. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kementerian Keuangan dan didukung penuh oleh Bank Sentral Pakistan (SBP), menjadikan Pakistan sebagai negara pertama di Asia Selatan yang secara terang-terangan memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio cadangan nasionalnya.

Langkah ini datang di tengah tekanan ekonomi yang signifikan, dengan nilai tukar rupee yang terus tertekan, inflasi tinggi, dan ketergantungan pada pinjaman luar negeri. Namun, pemerintah memilih pendekatan baru: diversifikasi aset cadangan negara melalui teknologi blockchain dan crypto.

Kenapa Bitcoin?

Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Keuangan Pakistan, keputusan ini dilandasi oleh tiga faktor utama:

  1. Diversifikasi Aset
    Sebagian besar cadangan devisa Pakistan saat ini berada dalam bentuk dolar AS dan emas. Dengan menyisihkan sebagian kecil cadangan ke dalam Bitcoin, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada mata uang fiat asing dan memperkuat stabilitas moneter.

  2. Perlindungan Nilai
    Bitcoin dianggap sebagai aset digital yang tahan inflasi dan memiliki keterbatasan pasokan, yaitu 21 juta unit. Dalam jangka panjang, aset ini diyakini dapat menjadi pelindung nilai terhadap depresiasi mata uang dan gejolak geopolitik.

  3. Inovasi Finansial dan Posisi Global
    Pakistan ingin memposisikan dirinya sebagai negara yang ramah terhadap inovasi digital dan teknologi finansial. Dengan masuk ke ruang crypto secara resmi, Islamabad berharap dapat menarik investasi dan talenta teknologi dari seluruh dunia.

Berapa Banyak Bitcoin yang Dibeli?

Meski pemerintah tidak secara eksplisit menyebutkan jumlah pasti Bitcoin yang dibeli, laporan tidak resmi dari media lokal dan internasional memperkirakan nilainya berada di kisaran Rp14–17 triliun (sekitar USD 850 juta–1 miliar). Bitcoin disimpan dalam cold wallet multi-signature yang dikendalikan bersama oleh SBP dan Departemen Keuangan, serta diaudit oleh konsorsium teknologi independen.

Dampak Langsung di Dalam Negeri

Langkah ini langsung memicu reaksi beragam di dalam negeri. Bursa crypto lokal seperti Binance Pakistan, Rain, dan platform peer-to-peer menyaksikan lonjakan volume transaksi dalam waktu kurang dari 24 jam setelah pengumuman.

Investor lokal dan komunitas teknologi menyambut baik keputusan ini. Banyak yang menyebut langkah ini sebagai "momen El Salvador versi Pakistan" — mengacu pada negara Amerika Tengah yang lebih dulu menjadikan Bitcoin sebagai legal tender.

Namun, sejumlah ekonom memperingatkan bahwa ketergantungan pada aset yang volatil seperti Bitcoin juga memiliki risiko tinggi. Dalam jangka pendek, dampaknya pada ekonomi makro mungkin masih terbatas, tetapi implikasi jangka panjang perlu dipantau secara ketat.

Reaksi Dunia Internasional

Keputusan Pakistan menarik perhatian dunia internasional, terutama karena negara ini sebelumnya memiliki posisi ambigu terhadap crypto. Pada 2022 dan 2023, Pakistan sempat melarang pertambangan crypto dan memblokir sejumlah bursa asing. Namun, sejak 2024, arah kebijakannya mulai melunak seiring dengan perubahan kepemimpinan di Bank Sentral dan kerja sama strategis dengan lembaga-lembaga internasional.

Organisasi seperti IMF dan World Bank menyatakan bahwa mereka sedang menganalisis dampak dari kebijakan baru Pakistan ini. Meski belum ada kecaman resmi, IMF sebelumnya menyarankan agar negara berkembang berhati-hati dalam mengadopsi crypto sebagai cadangan.

Di sisi lain, tokoh-tokoh crypto global seperti Michael Saylor dan CZ (Changpeng Zhao) memuji langkah Pakistan sebagai “transformasional” dan “berani”.

Langkah Strategis atau Manuver Politik?

Beberapa analis menyebut peluncuran cadangan strategis Bitcoin ini sebagai bagian dari manuver politik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, terutama menjelang pemilu 2026. Keputusan ini juga dipandang sebagai cara untuk meningkatkan posisi tawar Pakistan dalam negosiasi utang dan bantuan internasional.

Sejumlah analis kebijakan luar negeri juga mengaitkan langkah ini dengan meningkatnya kerja sama Pakistan dengan China dan Rusia — dua negara yang secara aktif menjajaki sistem keuangan alternatif non-dollar.

Mendorong Ekosistem Crypto di Pakistan

Selain pembelian Bitcoin, pemerintah juga mengumumkan peluncuran Crypto Innovation Fund sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk mendukung startup blockchain, inkubasi teknologi, dan pendidikan crypto di universitas-universitas lokal. Hal ini diyakini dapat membangun ekosistem yang lebih kokoh di dalam negeri.

Kebijakan pajak untuk investor crypto lokal juga mulai disederhanakan, dengan pembebasan pajak capital gain untuk transaksi di bawah ambang batas tertentu.

Awal dari Era Baru?

Peluncuran cadangan strategis Bitcoin oleh Pakistan adalah sinyal kuat bahwa crypto tidak lagi berada di pinggiran sistem keuangan global. Dalam dunia yang semakin multipolar dan digital, langkah ini mencerminkan perubahan pola pikir yang mendalam — dari ketergantungan terhadap sistem konvensional ke eksplorasi peluang baru yang lebih terdesentralisasi dan berisiko tinggi.

Apakah keputusan ini akan menjadi game-changer atau justru blunder strategis, hanya waktu yang akan membuktikan. Namun yang jelas, Pakistan telah membuka lembaran baru yang bisa menginspirasi — atau memperingatkan — negara-negara berkembang lainnya tentang bagaimana crypto dan kebijakan moneter bisa bertemu dalam realita geopolitik modern.

Berita Lainnya