Pasar Robot Humanoid Diprediksi Capai 75 Kuadriliun: Masa Depan Dimulai Sekarang

Laporan baru dari Bloomberg Intelligence dan UBS memperkirakan bahwa pasar robot humanoid akan tumbuh drastis dan mencapai nilai lebih dari Rp75 kuadriliun pada tahun 2050. Perusahaan seperti Nvidia, Tesla, hingga Alphabet diposisikan sebagai pemimpin utama dalam revolusi teknologi ini, membuka peluang luar biasa bagi industri dan investor global.

ROBOTTEKNOLOGI

6/22/20253 min read

Pasar Robot Humanoid Diprediksi Capai 75 Kuadriliun: Masa Depan Dimulai Sekarang | NuntiaNews
Pasar Robot Humanoid Diprediksi Capai 75 Kuadriliun: Masa Depan Dimulai Sekarang | NuntiaNews

Selama bertahun-tahun, robot humanoid hanya hidup dalam film dan imajinasi. Namun di tahun 2025, hal tersebut berubah drastis. Berkat kemajuan dalam kecerdasan buatan, sensorik, dan fabrikasi, robot berbentuk manusia kini menjadi produk nyata, bukan lagi prototipe di laboratorium.

Dan bukan hanya bisa berdiri dan berjalan, robot-robot ini kini mampu melakukan tugas-tugas kompleks seperti:

  • Menyusun produk di pabrik

  • Melayani pelanggan di toko ritel

  • Menjadi rekan kerja dalam logistik dan pengantaran

  • Hingga—di masa depan—membantu sebagai asisten rumah tangga dalam versi bahasa Indonesia

📈 Prediksi Mengejutkan: Pasar Capai Rp75 Kuadriliun

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Bloomberg Intelligence dan UBS, nilai pasar robot humanoid global dapat mencapai USD 5 triliun (lebih dari Rp75 kuadriliun) pada tahun 2050.

Angka ini mencerminkan proyeksi bahwa robot humanoid akan:

  • Digunakan secara luas di pabrik, rumah sakit, restoran, hotel, bahkan rumah tangga

  • Diproduksi secara massal dengan perkiraan 300 juta hingga 1 miliar unit

  • Menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem kerja dan kehidupan manusia modern

🔍 Siapa Pemain Utamanya?

Beberapa perusahaan besar yang diproyeksikan mendominasi pasar ini adalah:

1. Nvidia

Sebagai penyedia GPU dan sistem komputasi AI terbaik dunia, Nvidia memasok “otak” dari banyak robot humanoid masa kini. Chip seperti Jetson Orin memungkinkan pemrosesan visual, gerak, dan perintah suara secara real-time.

2. Tesla

Robot Optimus dari Tesla kini sudah mulai memasuki tahap uji coba di fasilitas produksi. Dirancang untuk melakukan pekerjaan fisik berulang di pabrik-pabrik Tesla, Optimus diharapkan bisa dipasarkan secara komersial dalam 3–5 tahun ke depan.

3. Alphabet (Google)

Lewat unitnya Intrinsic dan akuisisi Boston Dynamics, Alphabet mengembangkan software dan hardware robot humanoid dengan fokus pada navigasi dan manipulasi objek.

4. Figure AI

Startup yang banyak diperbincangkan, Figure telah menunjukkan robot humanoid Figure 01 yang dapat berjalan, berbicara, dan bekerja di lingkungan industri ringan. Didukung oleh Microsoft, OpenAI, dan Bezos.

5. Agility Robotics

Dengan robot Digit, perusahaan ini berfokus pada tugas logistik seperti memindahkan barang dari rak ke kontainer. Amazon sudah mulai mengujicoba robot ini di gudangnya.

🛠️ Untuk Apa Saja Robot Ini Dipakai?

Robot humanoid sedang dikembangkan untuk beragam fungsi yang sangat luas, antara lain:

  • Pabrik & Industri: Membantu lini produksi, menyusun komponen, dan mengangkut barang

  • Logistik & Ritel: Mengantar pesanan, melayani pelanggan, dan menata rak

  • Rumah Tangga & Layanan: Berperan sebagai “bahasa Indonesia” modern untuk membersihkan, mengangkat beban, bahkan mengurus lansia

  • Militer & Penyelamatan: Menjelajah area berbahaya yang tak aman bagi manusia

  • Kesehatan: Membantu pasien, mendistribusikan obat, hingga mencatat data medis

Dengan fleksibilitas tinggi dan adaptasi cepat berkat pembelajaran mesin, robot humanoid dapat menggantikan tugas-tugas repetitif dan berisiko tinggi.

💡 Mengapa Sekarang?

Beberapa faktor yang mendorong percepatan adopsi robot humanoid saat ini:

  • Krisis tenaga kerja global di berbagai sektor industri

  • Kemajuan AI generatif, memungkinkan robot memahami bahasa dan lingkungan

  • Miniaturisasi teknologi sensorik dan mekanik

  • Turunnya biaya produksi seiring meningkatnya volume

  • Komputasi edge & cloud memudahkan pelatihan dan kontrol robot secara efisien

Dengan ekosistem teknologi yang sudah matang, banyak analis percaya kita sudah memasuki era produksi massal humanoid—sama seperti ketika mobil pertama kali masuk jalur produksi Ford.

💸 Peluang Besar Bagi Investor

UBS menyarankan investor global untuk mulai masuk ke pasar robot humanoid melalui dua jalur:

  1. Langsung ke Saham Individu: Nvidia, Alphabet, Tesla, Amazon, dan lainnya.

  2. ETF Bertema AI & Robotics: seperti BOTZ (Global X Robotics & AI ETF) atau ETF baru bertema humanoid yang tengah disiapkan oleh KraneShares.

Di Indonesia, peluang ini bisa dibuka melalui:

  • Saham luar negeri via sekuritas internasional

  • Reksa dana bertema global technology

  • Kemitraan industri lokal dengan startup robotika luar negeri

🌍 Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Indonesia bisa merasakan dampak langsung dari tren ini jika mampu:

  • Meningkatkan edukasi dan pelatihan teknis di bidang AI dan mekatronika

  • Membuka regulasi adopsi robot di sektor publik dan swasta

  • Mendorong kerja sama BUMN dengan perusahaan teknologi global

  • Mengembangkan ekosistem startup robotika lokal

Bayangkan skenario di mana robot humanoid menjadi asisten logistik di pabrik tekstil di Bandung, membantu petugas medis di puskesmas, atau bahkan mendampingi lansia di rumah tinggal.

🔮 Masa Depan Dimulai Sekarang

Robot humanoid bukan lagi sekadar visi masa depan. Mereka sudah hadir, bekerja, dan siap memperluas jangkauan. Dari lini produksi Tesla hingga ruang resepsionis hotel Tokyo, hingga—suatu hari nanti—di rumahmu.

Dengan potensi ekonomi sebesar Rp75 kuadriliun, pasar ini adalah peluang langka yang akan membentuk ulang cara manusia bekerja, hidup, dan berinteraksi dengan teknologi.

🧾 PENUTUP

Kita sedang berada di persimpangan sejarah: antara era industri berbasis manusia menuju era kolaborasi manusia–mesin. Robot humanoid akan menjadi bagian dari revolusi ini, dan mereka tidak hanya mengubah pasar—mereka mengubah peradaban.

Pertanyaannya bukan lagi apakah robot humanoid akan hadir di kehidupan kita.
Tapi: seberapa siap kita menyambutnya?

Berita Lainnya