Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
QRIS Mendorong Inklusi Keuangan Digital di Indonesia
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus mencetak tonggak penting dalam mendongkrak inklusi keuangan nasional. Dengan menjangkau pelaku UMKM hingga pedagang kaki lima, QRIS menjadi simbol revolusi pembayaran digital yang inklusif dan efisien di seluruh Indonesia.
MAKRO EKONOMIBISNIS
6/1/20252 min read


Transformasi Digital: QRIS Jadi Tulang Punggung Inklusi Keuangan
Jakarta, 31 Mei 2025 – Di tengah arus digitalisasi yang melanda berbagai sektor ekonomi Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi bintang utama dalam peta jalan menuju inklusi keuangan. Sejak diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada tahun 2019, QRIS telah menjangkau lebih dari 45 juta pelaku usaha di seluruh pelosok negeri—mulai dari pedagang kaki lima, warung kelontong, hingga toko modern.
QRIS kini tidak hanya menjadi alat pembayaran, tetapi juga medium pemberdayaan ekonomi. Dengan hanya memindai kode QR melalui ponsel, konsumen bisa bertransaksi tanpa uang tunai, sementara pelaku usaha mikro dapat tercatat dalam sistem keuangan formal. Ini membuka peluang mereka untuk mendapatkan akses terhadap kredit, asuransi, dan layanan keuangan lainnya.
“QRIS bukan hanya tentang pembayaran digital. Ini tentang pemberdayaan ekonomi yang inklusif,” ujar Filianingsih Hendarta, Deputi Gubernur Bank Indonesia, dalam forum literasi keuangan di Jakarta, Jumat (31/5).
UMKM Jadi Target Utama, Transaksi Meroket
Menurut laporan Bank Indonesia, volume transaksi menggunakan QRIS pada kuartal pertama 2025 mencapai lebih dari Rp 60 triliun, naik 38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih dari 90% pengguna QRIS berasal dari sektor UMKM, yang sebelumnya belum memiliki akses terhadap layanan keuangan formal.
Dengan QRIS, pelaku usaha cukup memiliki ponsel dan rekening bank untuk mulai menerima pembayaran. Tak perlu mesin EDC mahal atau infrastruktur rumit—cukup satu kode QR bisa menerima pembayaran dari semua penyedia jasa keuangan digital seperti GoPay, OVO, DANA, hingga mobile banking.
Pemerintah daerah pun aktif mendorong penggunaan QRIS di pasar tradisional. Program “Pasar Digital” yang dicanangkan oleh Kementerian Perdagangan berhasil mengadopsi QRIS di lebih dari 2.000 pasar rakyat di seluruh Indonesia hingga Mei 2025.
Dampak Sosial dan Finansial: Akses dan Efisiensi
Inklusi keuangan melalui QRIS memberikan dampak signifikan dalam pengurangan kesenjangan sosial-ekonomi. Pelaku usaha di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) kini memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke ekosistem digital. Ini juga meningkatkan efisiensi transaksi dan mengurangi risiko kejahatan yang sering dikaitkan dengan uang tunai.
Dari sisi konsumen, QRIS mendorong literasi digital dan keamanan transaksi. Penggunaan otentikasi biometrik dan enkripsi data pada aplikasi pembayaran digital memberikan rasa aman dalam setiap transaksi.
Strategi Selanjutnya: Interkoneksi Regional dan Ekspansi Internasional
Bank Indonesia telah menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam pengembangan sistem pembayaran lintas negara berbasis QR code. Kini, wisatawan dari Thailand, Malaysia, dan Singapura sudah bisa membayar di merchant Indonesia hanya dengan aplikasi e-wallet dari negara asalnya, dan sebaliknya.
Inisiatif ini tak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam integrasi ekonomi regional, tapi juga membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk menjangkau konsumen global.
Tantangan: Literasi dan Infrastruktur
Meski pertumbuhan QRIS sangat pesat, masih ada tantangan besar dalam aspek literasi digital, terutama di kalangan lansia dan penduduk pedesaan. Selain itu, koneksi internet yang belum merata menjadi hambatan bagi penggunaan QRIS secara luas.
Untuk menjawab tantangan ini, Bank Indonesia menggandeng kementerian dan lembaga terkait untuk memperkuat infrastruktur digital dan melakukan pelatihan literasi keuangan secara masif.
Kesimpulan: QRIS Sebagai Simbol Ekonomi Inklusif
QRIS telah mengubah wajah ekonomi digital Indonesia. Dalam waktu lima tahun sejak peluncurannya, QRIS berhasil menjembatani pelaku usaha kecil dengan dunia perbankan, menciptakan lapisan inklusi keuangan yang kuat dan berkelanjutan.
Dengan semangat kolaborasi antar pemangku kepentingan, serta dukungan teknologi dan regulasi yang adaptif, QRIS akan terus memainkan peran sentral dalam menjadikan ekonomi Indonesia lebih inklusif, efisien, dan siap bersaing secara global.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.