Regulasi EU Beri Lampu Hijau bagi Raksasa Crypto: Kompetisi Dimulai dari Malta dan Luksemburg

Uni Eropa resmi membuka jalur hukum untuk perusahaan crypto besar seperti Gemini, Crypto.com, OKX, dan Coinbase melalui regulasi MiCA. Namun keputusan ini menimbulkan kekhawatiran “perlombaan ke dasar” di antara negara anggota yang berlomba menjadi pusat crypto.

CRYPTOREGULASI

6/13/20253 min read

Regulasi EU Beri Lampu Hijau bagi Raksasa Crypto Kompetisi Dimulai dari Malta dan Luksemburg | NuntiaNews
Regulasi EU Beri Lampu Hijau bagi Raksasa Crypto Kompetisi Dimulai dari Malta dan Luksemburg | NuntiaNews

Era Baru Crypto di Eropa: Malta & Luksemburg Siap Jadi Gerbang Masuk Raksasa Blockchain

13 Juni 2025 menandai tonggak besar dalam sejarah regulasi crypto global. Uni Eropa, melalui implementasi awal kerangka MiCA (Markets in Crypto-Assets Regulation), secara tidak langsung memberi "lampu hijau" kepada raksasa crypto dunia seperti Gemini, Crypto.com, OKX, dan Coinbase untuk beroperasi di Eropa dengan payung hukum resmi.

Langkah ini menjadikan Malta dan Luksemburg sebagai dua negara terdepan dalam memberikan lisensi operasi, memulai kompetisi internal Uni Eropa untuk menarik raksasa industri crypto.

Apa Itu Regulasi MiCA dan Mengapa Penting?

MiCA adalah regulasi tingkat Uni Eropa yang dirancang untuk menciptakan kerangka hukum terpadu bagi aset crypto, stablecoin, dan layanan terkait. Regulasi ini disahkan oleh Parlemen Eropa pada 2023 dan mulai diimplementasikan secara bertahap mulai pertengahan 2025.

Tujuan MiCA adalah:

  • Melindungi konsumen dari penipuan dan risiko sistemik,

  • Meningkatkan transparansi,

  • Mendorong inovasi yang sehat dan adil,

  • Menghindari perbedaan ekstrem antara regulasi tiap negara anggota (regulatory fragmentation).

Negara Mana yang Bergerak Cepat?

Menurut laporan dari Reuters (13 Juni 2025), Malta telah memberikan lisensi resmi kepada beberapa platform, termasuk Gemini dan Crypto.com. Di sisi lain, Coinbase memilih Luksemburg sebagai basis Eropa barunya setelah sebelumnya beroperasi dengan lisensi dari Jerman.

Beberapa analis menyebut keputusan cepat Malta dan Luksemburg sebagai bentuk “regulatory arbitrage,” di mana negara berlomba menarik investasi dan perusahaan teknologi melalui peraturan yang lebih cepat dan ramah industri.

Respons dari Perusahaan Crypto

Gemini, yang sebelumnya sempat terhambat masuk pasar Inggris, menyebut ini sebagai “awal baru bagi ekspansi internasional”.
OKX, salah satu bursa terbesar Asia, memuji kecepatan Malta dalam memberikan kejelasan hukum.
Sementara itu, Crypto.com menyatakan akan memindahkan pusat operasional Eropa dari Singapura ke Valletta, ibu kota Malta.

“Kami senang dengan pendekatan progresif Malta. Ini akan membuka akses ke jutaan pengguna Eropa dengan cara yang legal dan aman.” — Juru bicara Crypto.com

Kekhawatiran: Perlombaan ke Dasar?

Meski langkah ini disambut positif oleh pelaku industri, banyak regulator dan akademisi memperingatkan risiko “race to the bottom”—yakni saat negara-negara mencoba memberikan regulasi paling longgar demi menarik bisnis, tanpa cukup memperhatikan perlindungan konsumen dan stabilitas pasar.

Seorang pejabat senior dari European Securities and Markets Authority (ESMA) mengatakan:

“Kami mengamati ada potensi beberapa negara menyalahgunakan fleksibilitas MiCA untuk menciptakan lingkungan terlalu permisif.”

Masalah ini menjadi sorotan penting karena MiCA memang memungkinkan tiap negara mengelola proses perizinan awal, sebelum harmonisasi sepenuhnya berlaku pada 2026.

Apa Dampaknya bagi Industri Crypto?

1. Legitimasi Institusional Meningkat

Dengan regulasi yang jelas, semakin banyak bank, dana pensiun, dan institusi keuangan konvensional bersedia memasuki pasar crypto. Ini membuka peluang baru seperti ETF, derivatif crypto legal, dan produk hybrid.

2. Akses ke Pasar UE yang Besar

Perusahaan crypto yang mendapatkan lisensi MiCA dapat menawarkan layanan ke seluruh Uni Eropa (passporting), tanpa perlu membuat entitas di setiap negara. Ini akan menurunkan biaya, mempercepat ekspansi, dan meningkatkan efisiensi pasar.

3. Desentralisasi Lokasi Crypto

Sebelumnya, London dianggap sebagai ibu kota crypto Eropa. Namun Brexit dan ketatnya regulasi Inggris membuat perusahaan mulai mengalihkan pusat operasional ke tempat lain seperti Dublin, Amsterdam, dan sekarang Valletta serta Luksemburg.

🇮🇩 Peluang & Pelajaran untuk Indonesia

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kebijakan EU ini memberikan pelajaran strategis bahwa:

  • Regulasi yang jelas, cepat, dan pro-pertumbuhan dapat menarik investasi luar negeri,

  • Negara kecil sekalipun bisa menjadi pemain global jika mampu menciptakan ekosistem legal yang efisien,

  • Persaingan global dalam crypto bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kebijakan.

Jika Indonesia ingin mengambil peran lebih dalam ekosistem crypto global, maka harmonisasi antara OJK, Bank Indonesia, dan Bappebti harus segera diselesaikan. Keterlambatan regulasi bisa membuat Indonesia hanya jadi pasar, bukan pemain.

Masa Depan Crypto di Bawah MiCA

Para analis memperkirakan bahwa dengan diberlakukannya MiCA:

  • Volume transaksi crypto di UE akan meningkat 25–40% pada 2026,

  • Stablecoin legal seperti EURC (euro coin) akan bersaing dengan USDT dan USDC,

  • Tokenisasi aset nyata seperti properti dan surat utang akan melonjak karena legalitas makin kuat.

Namun, Uni Eropa tetap akan menghadapi tantangan:

  • Mengatur DeFi (Decentralized Finance) yang belum sepenuhnya masuk MiCA,

  • Menghadapi perbedaan implementasi antar negara, yang bisa merusak efisiensi,

  • Menyikapi persaingan dari AS dan Asia, yang juga mempercepat kebijakan crypto mereka.

Awal Sebuah Era

Regulasi MiCA dan sikap terbuka negara-negara seperti Malta dan Luksemburg menandai dimulainya era baru crypto legal di Eropa. Ini bukan sekadar peraturan teknis, tetapi langkah strategis dalam membentuk masa depan ekonomi digital.

Uni Eropa sekarang berdiri di garis depan dalam pertarungan global untuk menentukan siapa yang akan menjadi pusat inovasi keuangan generasi berikutnya. Dan para pemain utama crypto—Gemini, OKX, Crypto.com, Coinbase—telah menjawab panggilan itu.

Berita Lainnya