Saham AI Melejit: Nvidia dan Amazon Jadi Buruan Investor

Saham-saham berbasis kecerdasan buatan melonjak di pasar global, dengan Nvidia dan Amazon menonjol sebagai pilihan utama investor. Tren ini mencerminkan optimisme tinggi terhadap masa depan teknologi AI dan dampaknya terhadap bisnis besar.

AISAHAM

6/8/20252 min read

Saham AI Melejit: Nvidia dan Amazon Jadi Buruan Investor | NuntiaNews
Saham AI Melejit: Nvidia dan Amazon Jadi Buruan Investor | NuntiaNews

Gelombang Optimisme di Pasar Saham AI

Pasar saham global kembali bergejolak dengan kabar menggembirakan dari sektor kecerdasan buatan (AI). Dalam pekan pertama Juni 2025, saham perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan dan integrasi AI menunjukkan lonjakan signifikan. Dua raksasa teknologi, Nvidia dan Amazon, menjadi sorotan utama para investor yang semakin yakin bahwa AI akan menjadi fondasi ekonomi digital di masa depan.

Kenaikan harga saham ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk laporan kinerja keuangan yang solid, peluncuran produk berbasis AI baru, serta proyeksi positif dari lembaga-lembaga riset keuangan ternama seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley.

Nvidia: Mesin Utama Ekosistem AI

Nvidia, perusahaan yang dulunya dikenal sebagai pembuat chip grafis untuk gaming, kini telah menjelma menjadi tulang punggung infrastruktur AI global. Chip AI seperti H100 dan Grace Hopper superchip banyak digunakan oleh perusahaan cloud dan startup AI besar di seluruh dunia. Dalam beberapa hari terakhir, saham Nvidia naik lebih dari 6%, mencerminkan respons pasar yang positif terhadap permintaan yang terus meningkat untuk GPU canggih mereka.

Para analis memprediksi Nvidia akan mencatatkan pendapatan kuartalan tertinggi dalam sejarahnya karena permintaan AI dari perusahaan besar dan pemerintah global. Bahkan, banyak yang membandingkan posisi Nvidia saat ini dengan dominasi Intel di awal era komputasi personal.

Amazon: AI Menjadi Strategi Baru

Sementara itu, Amazon juga berhasil menarik perhatian pelaku pasar dengan berbagai inisiatif baru di sektor AI. AWS (Amazon Web Services), unit cloud computing perusahaan, baru saja meluncurkan layanan model bahasa besar (LLM) mereka sendiri untuk bersaing dengan OpenAI dan Google. Tak hanya itu, Amazon juga memperkenalkan fitur-fitur baru berbasis AI di platform e-commerce mereka untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan.

Saham Amazon mencatat kenaikan hampir 4% dalam seminggu terakhir. Investor menilai bahwa penggabungan AI ke dalam layanan inti Amazon bisa menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang, terutama dengan potensi efisiensi logistik dan otomatisasi besar-besaran.

Investor Global Lirik Sektor AI

Fenomena ini tidak hanya terbatas pada Nvidia dan Amazon. Saham perusahaan lain seperti Microsoft, Alphabet (Google), Meta, dan startup AI publik seperti C3.ai juga menunjukkan tren naik. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar modal mulai melihat AI bukan lagi sebagai teknologi eksperimental, melainkan sebagai kekuatan transformatif nyata bagi perekonomian global.

Bahkan, beberapa indeks tematik baru mulai dibentuk oleh manajer dana untuk khusus melacak kinerja saham AI. Di sisi lain, risiko tetap ada—seperti ketegangan geopolitik yang bisa menghambat rantai pasok semikonduktor serta regulasi yang belum sepenuhnya matang di berbagai yurisdiksi.

Era Baru Investasi Teknologi

Lonjakan saham Nvidia dan Amazon adalah simbol dari babak baru dalam dunia investasi teknologi. Investor ritel maupun institusi kini berlomba-lomba masuk ke sektor yang diprediksi akan mendominasi dekade berikutnya. Dengan semakin matangnya ekosistem AI, saham-saham yang menguasai teknologi ini bukan hanya menjanjikan pertumbuhan, tetapi juga menjadi representasi masa depan bisnis global.

Jika tren ini terus berlanjut, bisa jadi kita akan menyaksikan pergeseran besar dalam portofolio investasi global—di mana perusahaan berbasis AI menjadi pilar utama, menggantikan dominasi sektor konvensional seperti energi dan keuangan.

Berita Lainnya