Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
Samsung Ubah Arah: Bertaruh pada Robot & Kemasan Teknologi Masa Depan
Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung, kini memusatkan perhatian pada dua bidang masa depan: robotika dan kemasan canggih berbasis glass interposers. Dalam langkah strategis yang berani, perusahaan ini menandai arah baru inovasi yang siap mengubah industri semikonduktor dan otomasi global.
ROBOTTEKNOLOGI
6/16/20253 min read


Samsung Ubah Arah: Bertaruh pada Robot & Kemasan Teknologi Masa Depan
Samsung Electronics kembali mengejutkan dunia teknologi dengan pengumuman fokus strategis terbarunya: robotika dan kemasan canggih berbasis glass interposers. Langkah ini mencerminkan visi jangka panjang Samsung dalam mengantisipasi masa depan industri teknologi yang semakin digerakkan oleh otomatisasi, AI, dan kebutuhan daya komputasi tinggi.
Transisi Strategis dari Semikonduktor ke Sistem Terintegrasi
Selama dekade terakhir, Samsung telah mengukuhkan diri sebagai pemimpin global dalam industri semikonduktor. Namun pada pertengahan Juni 2025, pernyataan resmi dari Samsung mengungkap bahwa mereka mulai memperluas portofolio fokusnya ke ranah packaging chip generasi berikutnya dan robotika.
Dua inovasi ini memiliki satu kesamaan: keduanya memerlukan integrasi sistem kompleks, efisiensi tinggi, dan kemampuan adaptif yang luar biasa. Samsung tampaknya melihat ini sebagai langkah evolusioner, bukan sekadar ekspansi produk.
Robot Samsung: Dari Konsep ke Kenyataan
Samsung sudah lama dikabarkan mengembangkan unit robot personal dan layanan. Kembali ke CES 2021, publik diperkenalkan pada “Samsung Bot Handy”, sebuah robot rumah tangga yang bisa memindahkan objek, menyajikan minuman, bahkan mencuci piring. Namun sejak saat itu, perusahaan tidak merilis pembaruan besar—hingga pertengahan 2025.
Menurut laporan TweakTown (15 Juni 2025), Samsung kini memprioritaskan investasi besar-besaran ke divisi robotika untuk mempercepat komersialisasi. Sumber internal menyebutkan bahwa mereka tengah menguji prototipe robot rumah tangga multifungsi berbasis AI real-time, sekaligus menjajaki robot kolaboratif (cobot) untuk pabrik dan gudang pintar.
“Kami yakin robotika akan menjadi platform konsumen besar berikutnya, sama seperti smartphone dua dekade lalu,” ujar salah satu eksekutif Samsung, dikutip dari laporan internal.
Langkah ini juga dinilai sebagai respons terhadap dominasi awal Tesla, Xiaomi, dan startup seperti Agility Robotics di pasar robot humanoid.
Teknologi Kemasan: ‘Glass Interposer’ Siap Gantikan Silicon
Selain robot, sorotan besar jatuh pada teknologi glass interposers—sebuah metode canggih untuk mengemas chip semikonduktor agar lebih hemat ruang, kuat, dan efisien.
Selama ini, teknologi kemasan chip menggunakan silicon interposers, namun terbatas pada faktor biaya dan efisiensi termal. Dengan glass, Samsung menyasar solusi yang lebih scalable untuk mendukung kebutuhan AI dan data center masa depan.
Menurut riset internal mereka, glass interposers mampu menampung lebih banyak koneksi listrik, memiliki karakteristik isolasi termal lebih baik, dan mendukung pemrosesan AI generatif yang membutuhkan bandwidth sangat tinggi.
Samsung bukan satu-satunya yang mengincar teknologi ini—TSMC dan Intel juga menyatakan ketertarikan—namun Samsung dilaporkan sudah memasuki tahap produksi awal.
Dampak Global: Industri Robotika dan Chip Bisa Berubah Total
Jika langkah Samsung berhasil, maka dunia bisa melihat pergeseran besar:
Robotika Rumah Tangga bisa menjadi pasar massal, sebagaimana smartphone dulu.
Cobot Industri akan menjadi solusi mainstream di pabrik-pabrik Asia dan Eropa.
Kemasan chip berbasis glass dapat mendongkrak performa AI hingga 2–3x lipat dibanding solusi sekarang.
Analis dari Morgan Stanley bahkan menyebut 2025 sebagai “titik balik arah industri”, di mana perusahaan seperti Samsung yang berani bertaruh pada masa depan akan memimpin dekade selanjutnya.
Kata Para Analis
Beberapa analis menyambut positif:
Emma Chang, analis teknologi di Bloomberg Intelligence:
“Samsung tidak hanya bermain aman di sektor chip—mereka kini menantang pasar robot yang masih cair. Ini risiko, tapi bisa jadi langkah genius.”
Daniel Yu, CTO startup robotika Asia:
“Kami selalu melihat Samsung sebagai pesaing prosesor. Tapi jika mereka benar-benar masuk ke robotika kolaboratif, semua pemain lama harus waspada.”
Langkah Selanjutnya: Kapan Produk Tiba?
Belum ada tanggal rilis pasti. Namun laporan menyebut bahwa produk robot rumah tangga dan sistem cobot Samsung diperkirakan akan muncul pada akhir 2025 atau awal 2026, dengan uji coba dilakukan di pasar Korea dan Amerika Serikat terlebih dahulu.
Sementara untuk chip dengan kemasan glass interposer, Samsung menargetkan pengapalan massal pada paruh kedua 2026, khususnya untuk data center dan AI generatif.
Penutup
Samsung telah membuktikan berkali-kali bahwa mereka tak ragu menyelami ranah baru—mulai dari ponsel lipat hingga chip AI. Kini, mereka bertaruh pada dua elemen masa depan: robot pintar dan kemasan chip ultra-canggih.
Pertanyaannya bukan lagi “apakah Samsung bisa bersaing?”, tapi “seberapa besar perubahan yang akan mereka ciptakan?”
Dengan sumber daya global, ekosistem teknologi yang luas, dan keberanian strategis, dunia sebaiknya mulai memperhatikan setiap langkah mereka.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.