Shopify Batasi Perekrutan, Prioritaskan Integrasi AI
Ottawa, 7 April 2025 – Shopify, perusahaan e-commerce terkemuka asal Kanada, mengumumkan kebijakan baru yang menekankan integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam operasional perusahaan
PERUSAHAANBISNIS


Ottawa, 7 April 2025 – Shopify, perusahaan e-commerce terkemuka asal Kanada, mengumumkan kebijakan baru yang menekankan integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam operasional perusahaan. CEO Shopify, Tobi Lütke, menyatakan bahwa perusahaan tidak akan menyetujui perekrutan baru kecuali manajer dapat membuktikan bahwa tugas tersebut tidak dapat diselesaikan oleh AI
Dalam memo yang dibagikan secara publik, Lütke menekankan pentingnya integrasi AI dalam alur kerja tim. "Sebelum meminta tambahan jumlah karyawan dan sumber daya, tim harus menunjukkan mengapa mereka tidak dapat menyelesaikan tugas yang diinginkan menggunakan AI," tulis Lütke. Ia juga menambahkan bahwa penggunaan AI akan menjadi ekspektasi bagi semua karyawan, dan akan dievaluasi dalam tinjauan kinerja mereka.
Kebijakan ini sejalan dengan tren industri yang lebih luas, di mana perusahaan semakin memprioritaskan keterampilan AI di tengah perlambatan perekrutan secara umum. Meskipun Shopify memiliki sekitar 8.100 karyawan yang bekerja secara remote, perusahaan berupaya mempertahankan pertumbuhan dengan merangkul AI dan menargetkan klien yang lebih besar di luar basis bisnis kecil tradisionalnya.
Baca juga Mantan CEO Binance CZ Bergabung dengan Pakistan Crypto Council sebagai Penasehat
Langkah ini mencerminkan pergeseran menuju efisiensi dan inovasi, mengikuti reformasi produktivitas sebelumnya seperti pengurangan drastis pertemuan internal. Shopify menyatakan bahwa mereka memanfaatkan setiap alat AI yang tersedia untuk mendorong kemajuan dan mempertahankan profitabilitas.
Dengan kebijakan ini, Shopify menegaskan komitmennya untuk tetap berada di garis depan inovasi teknologi dan memastikan bahwa sumber daya manusia digunakan secara optimal dalam era digital yang terus berkembang.
sumber : wsj.com