Token Mantra (OM) Anjlok 90%: Tuduhan Penjualan Insider dan Isu Transparansi Mengemuka

Dalam beberapa hari terakhir, dunia kripto dikejutkan oleh penurunan tajam harga token Mantra (OM), yang anjlok hingga 90% dalam waktu singkat. Kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan investor dan menimbulkan pertanyaan tentang integritas dan transparansi proyek blockchain.​

Apa itu Mantra (OM)

Mantra adalah protokol DeFi yang berfokus pada tokenisasi aset dunia nyata (Real-World Assets/RWA). Dengan menawarkan layanan seperti pinjaman, staking, dan peluncuran proyek baru (launchpad), Mantra bertujuan untuk menjembatani dunia keuangan tradisional dengan teknologi blockchain. Token OM berfungsi sebagai token utilitas dalam ekosistem ini, digunakan untuk staking, voting, dan partisipasi dalam berbagai layanan.​

Baca juga 💡 Apa Itu DeFi? Dan Kenapa Bisa Mengubah Sistem Keuangan Global?

Penurunan Harga yang Drastis

Pada pertengahan April 2025, harga token OM mengalami penurunan tajam sebesar 90%, dari sekitar $7,30 menjadi di bawah $1 dalam waktu singkat. Penurunan ini terjadi setelah periode kenaikan harga yang signifikan, di mana OM sempat mencapai rekor tertinggi baru.​

Penurunan harga ini memicu kepanikan di kalangan investor dan menimbulkan spekulasi tentang adanya aktivitas penjualan besar-besaran oleh pihak internal proyek.​

Baca juga Apa Itu Cryptocurrency? Penjelasan Simpel & Gampang Dipahami!

Tuduhan Penjualan Insider

Data on-chain menunjukkan adanya transfer besar token OM dari dompet yang diduga terkait dengan tim Mantra ke bursa kripto seperti Binance. Salah satu entitas, Manifold Trading, dilaporkan telah mentransfer 5 juta token OM senilai sekitar $37,75 juta ke Binance, setelah sebelumnya menjual 4 juta token seharga $13,27 juta.

Aktivitas ini menimbulkan tuduhan bahwa tim Mantra melakukan penjualan insider, yaitu menjual token dalam jumlah besar sebelum penurunan harga, yang merugikan investor lain.​

Baca juga 🌐 5 Negara Paling Aktif dalam Regulasi Crypto 2025: Sorotan Global

Bantahan dari CEO John Mullin

Menanggapi tuduhan tersebut, CEO Mantra, John Mullin, membantah adanya penjualan insider dan menyebut tuduhan tersebut sebagai "FUD" (Fear, Uncertainty, and Doubt). Mullin menegaskan bahwa proyek Mantra memiliki fundamental yang kuat, dengan berbagai produk yang telah diluncurkan dan partisipasi dalam program pengembangan seperti Parity Substrate Builders Program. ​

Mullin juga menyatakan bahwa hampir 50% dari total pasokan token OM dikunci dalam kontrak staking, menunjukkan komitmen jangka panjang dari tim terhadap proyek ini.​

Baca juga ETF Bitcoin AS Catat Arus Masuk Berturut-Turut, Tanda Kepercayaan Investor Kembali Pulih

Implikasi dan Diskusi tentang Transparansi

Insiden ini menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi yang jelas dalam proyek blockchain. Penurunan harga yang drastis dan tuduhan penjualan insider dapat merusak kepercayaan investor dan menghambat pertumbuhan proyek.​

Para pengamat industri menekankan perlunya audit independen dan pelaporan yang transparan tentang aktivitas keuangan proyek, termasuk distribusi token dan aktivitas dompet yang terkait dengan tim.​

Baca juga Whale Crypto Akumulasi Altcoin: DOGE, WLD, dan ONDO

Kesimpulan

Penurunan harga token Mantra (OM) sebesar 90% telah menimbulkan kekhawatiran tentang integritas dan transparansi dalam proyek blockchain. Meskipun CEO John Mullin membantah tuduhan penjualan insider, data on-chain menunjukkan aktivitas mencurigakan yang perlu diselidiki lebih lanjut.​

Insiden ini menjadi pengingat bagi komunitas kripto tentang pentingnya transparansi, komunikasi yang jelas, dan tata kelola yang baik dalam menjaga kepercayaan investor dan keberlanjutan proyek.

Baca juga Altcoin: Si “Saudara” Bitcoin yang Punya Potensi Besar!

Sumber:

• Tron Weekly: "MANTRA (OM) Faces Selling Pressure As Whale Offloads $37.75M—Will $7.30 Support Hold?" ​

• Coingape: "Mantra DAO (OM) Team Responds to Founders ICO Scam Allegations Calling it FUD" ​

• Crypto Times: "Mantra (OM) Price Surge Fades as Whales Begin to Sell Off"

Berita Lainnya