Sepak Bola | MAKRO EKONOMI | TEKNOLOGI | AI dan robot | Crypto | EDUKASI
Universitas Wits Perkenalkan Robot untuk Eksplorasi dan Penyelamatan
Tim peneliti dari Universitas Witwatersrand (Wits), Afrika Selatan, mengembangkan robot penjelajah cerdas yang dapat digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan, eksplorasi lingkungan ekstrem, serta aplikasi industri. Ditenagai kecerdasan buatan dan teknologi sensor mutakhir, robot ini siap bersaing di panggung teknologi global.
ROBOTTEKNOLOGI
6/24/20252 min read


Johannesburg, 24 Juni 2025
Sebuah langkah maju dalam pengembangan teknologi robotika datang dari benua Afrika. Universitas Witwatersrand (Wits) di Afrika Selatan berhasil mencuri perhatian komunitas ilmiah dan industri internasional dengan meluncurkan robot penjelajah cerdas yang dirancang khusus untuk beroperasi di lingkungan ekstrem dan berbahaya.
Robot ini bukan sekadar proyek akademis, tetapi merupakan upaya nyata untuk menggabungkan kecerdasan buatan, sensor lingkungan, dan mobilitas otonom dalam satu platform tangguh. Dalam presentasinya di Johannesburg, tim riset Wits menunjukkan bagaimana robot ini mampu menavigasi medan berbatu, mengenali manusia dalam puing-puing, dan bahkan mengambil keputusan secara mandiri dalam kondisi darurat.
🧠 Kecerdasan Buatan di Medan Nyata
Robot penjelajah Wits dilengkapi dengan sistem AI analitis dan fisik yang memungkinkannya membaca kondisi lingkungan dengan akurat, memproses data secara real-time, dan melakukan adaptasi strategi pergerakan. Salah satu kemampuan uniknya adalah:
Pemetaan otomatis (SLAM) yang memungkinkan robot membangun peta area tak dikenal saat bergerak.
Sensor LIDAR & termal untuk deteksi panas tubuh dan struktur bangunan.
Kendali jarak jauh dan semi-otonom yang memberikan fleksibilitas untuk digunakan di zona bencana atau tambang bawah tanah.
“Robot ini dirancang agar bisa digunakan tidak hanya oleh ilmuwan, tetapi juga oleh tim penyelamat dan petugas kemanusiaan,” ujar Prof. Thulani Mokoena, kepala proyek robotika di Wits.
🔍 Aplikasi Luas: Dari Tambang Hingga Misi Penyelamatan
Afrika Selatan memiliki sejarah panjang dalam industri pertambangan, dan robot ini ditujukan untuk menjawab salah satu tantangan terbesar di sektor tersebut: keselamatan kerja. Dalam simulasi yang dilakukan di area tambang buatan, robot mampu mendeteksi gas beracun, mengidentifikasi celah sempit, dan memberikan informasi visual secara langsung kepada operator di permukaan.
Selain tambang, robot penjelajah Wits juga sangat potensial untuk digunakan dalam:
Operasi SAR (Search and Rescue) di gedung runtuh, bencana gempa, dan kebakaran.
Eksplorasi ruang terbatas di fasilitas nuklir atau kimia.
Eksperimen lingkungan ekstrem, termasuk kawasan vulkanik atau gurun pasir.
🌍 Kebangkitan Robotika dari Global Selatan
Peluncuran ini menjadi bukti bahwa kemajuan teknologi tidak lagi didominasi oleh negara-negara Barat atau China. Universitas Wits memperlihatkan bahwa dengan sumber daya riset yang fokus dan kolaborasi antardisipliner, institusi dari Global Selatan mampu menghadirkan teknologi kelas dunia.
Robot penjelajah ini juga mendapat perhatian dari beberapa lembaga internasional seperti UNESCO, IFR, dan sejumlah NGO kemanusiaan yang tertarik untuk menerapkan teknologi ini dalam operasi penyelamatan pasca-bencana.
💡 Inovasi Lokal, Dampak Global
Robot buatan Wits dikembangkan sepenuhnya oleh tim peneliti lokal, melibatkan mahasiswa teknik elektro, informatika, dan desain industri. Komponen utama seperti rangka aluminium ringan, software AI berbasis Python, dan sistem kontrolnya semua dikembangkan di laboratorium kampus.
Dengan biaya pengembangan sekitar Rp2,3 miliar, proyek ini menunjukkan efisiensi luar biasa dibandingkan proyek sejenis di negara-negara maju.
“Tujuan kami bukan sekadar teknologi canggih, tetapi teknologi yang bisa digunakan secara nyata di lapangan,” kata Prof. Mokoena.
🛠️ Tahap Selanjutnya: Uji Lapangan dan Produksi Skala Kecil
Universitas Wits telah menjalin kerja sama dengan pemerintah lokal serta badan tanggap darurat untuk menguji robot ini di area rawan longsor dan kebakaran hutan. Jika semua berjalan lancar, mereka berharap dapat memproduksi versi komersial dalam dua tahun ke depan.
Startup spin-off dari kampus Wits juga tengah dibentuk untuk membawa robot ini ke pasar global, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Latin.
🔮 Penutup: Langkah Besar dari Afrika Selatan
Dengan peluncuran robot penjelajah ini, Universitas Wits membuktikan bahwa inovasi robotika bukan monopoli Silicon Valley atau Beijing. Dunia kini menyaksikan bangkitnya kekuatan baru dari selatan Afrika—sebuah langkah yang tidak hanya membanggakan secara teknologi, tetapi juga membuka peluang besar bagi pemanfaatan robot cerdas untuk tujuan kemanusiaan.
Robot ini mungkin belum menjadi produk massal, tetapi potensinya sudah sangat jelas: teknologi lokal untuk menyelamatkan nyawa secara global.
Berita Lainnya
NuntiaNews
Informasi terbaru tentang Teknologi terbaru seperti AI, Crypto dan Robot, Makro Ekonomi serta Edukasi
HALAMAN
Analisis
© 2025 NuntiaNews. All rights reserved.