Vietnam Resmi Akui Aset Crypto sebagai Properti Digital, Sinyal Positif untuk Investor

Pemerintah Vietnam mengambil langkah berani dengan mengakui aset crypto sebagai properti digital yang sah. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi perkembangan teknologi blockchain dan investasi digital di kawasan Asia Tenggara.

CRYPTOREGULASI

6/17/20253 min read

Vietnam Resmi Akui Aset Crypto sebagai Properti Digital, Sinyal Positif untuk Investor | NuntiaNews
Vietnam Resmi Akui Aset Crypto sebagai Properti Digital, Sinyal Positif untuk Investor | NuntiaNews

Vietnam Akui Aset Crypto: Revolusi Digital Semakin Nyata

Vietnam kini secara resmi mengakui aset crypto sebagai bentuk properti digital yang sah. Kebijakan ini diumumkan oleh pemerintah pada 16 Juni 2025, menyusul proses panjang kajian regulasi yang dimulai sejak 2022. Keputusan ini bukan hanya kabar baik bagi investor lokal, tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku industri crypto di Asia Tenggara.

Keputusan Vietnam ini menempatkan negara tersebut sejajar dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab dalam hal keterbukaan terhadap adopsi teknologi blockchain dan aset digital. Langkah ini dipandang sebagai bentuk komitmen terhadap transformasi ekonomi digital, sekaligus sinyal kuat bahwa Vietnam siap bersaing di kancah global sebagai hub teknologi masa depan.

Apa Artinya Pengakuan Ini?

Sebelumnya, status hukum crypto di Vietnam cukup kabur. Pemerintah melarang penggunaannya sebagai alat pembayaran, namun tidak secara eksplisit melarang kepemilikan atau perdagangan aset crypto. Akibatnya, banyak investor lokal beroperasi dalam zona abu-abu hukum.

Dengan pengakuan resmi ini, aset crypto kini diakui sebagai "properti digital" berdasarkan revisi terbaru dalam hukum sipil dan hukum kekayaan Vietnam. Ini berarti:

  • Warga Vietnam dapat memiliki, memperdagangkan, dan mewariskan crypto secara legal.

  • Aset crypto dapat digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian hukum, seperti utang atau kontrak bisnis.

  • Perdagangan crypto akan berada di bawah pengawasan otoritas pajak dan keuangan.

  • Investor kini memiliki perlindungan hukum jika terjadi perselisihan atau kasus pencurian digital.

Mengapa Ini Penting?

Vietnam adalah salah satu negara dengan tingkat adopsi crypto tertinggi di dunia. Menurut data Chainalysis tahun 2024, Vietnam menempati peringkat #2 secara global dalam hal penggunaan aset crypto per kapita, mengalahkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan India.

Namun selama ini, para pelaku pasar beroperasi tanpa kejelasan regulasi. Banyak startup blockchain bermigrasi ke Singapura atau Hong Kong karena Vietnam belum siap memberikan payung hukum.

Dengan langkah ini, Vietnam memberikan kepercayaan dan keamanan hukum kepada pelaku industri. Ini akan membuka jalan bagi:

  • Masuknya investasi asing ke sektor blockchain lokal.

  • Peluncuran bursa crypto lokal yang teregulasi.

  • Integrasi teknologi blockchain ke dalam layanan publik seperti pendidikan, pajak, dan logistik.

Potensi Dampak Ekonomi

Pemerintah Vietnam memperkirakan bahwa pengakuan legal ini akan meningkatkan kontribusi sektor digital terhadap PDB hingga Rp145 triliun dalam 5 tahun ke depan. Selain itu, pajak dari perdagangan crypto diharapkan menghasilkan Rp7,5 triliun per tahun.

Tak hanya itu, para analis memperkirakan Vietnam bisa menjadi pusat baru pengembangan proyek Web3 di Asia Tenggara, menyaingi Singapura dan Filipina.

Apa Kata Komunitas?

Reaksi dari komunitas crypto lokal dan internasional sangat positif. Berikut beberapa tanggapan penting:

“Ini adalah hari bersejarah. Vietnam menunjukkan bahwa mereka tidak takut mengadopsi masa depan,”
kata Nguyen Van Tuan, pendiri bursa crypto lokal VNChain.

“Dengan kerangka hukum yang jelas, kami mempertimbangkan membuka kantor regional kami di Hanoi.”
ujar Michael Yu, COO dari bursa global CryptoBay.

Di media sosial, tagar #VietnamCryptoLaw sempat trending di Asia, dengan ribuan investor menyambut antusias.

Apa Saja Tantangannya?

Tentu saja, ada tantangan yang harus dihadapi:

  1. Kapasitas Regulator: Otoritas pajak dan keuangan Vietnam harus cepat belajar mengawasi pasar crypto yang sangat dinamis.

  2. Keamanan Siber: Dengan pengakuan legal, risiko peretasan dan penipuan juga meningkat. Infrastruktur perlindungan data harus diperkuat.

  3. Pendidikan Publik: Rakyat harus diedukasi agar tidak mudah terjebak dalam skema ponzi atau penipuan berkedok investasi crypto.

Namun dengan pendekatan bertahap dan konsultatif yang diterapkan sejauh ini, banyak pihak optimis bahwa Vietnam bisa mengelola transisi ini dengan baik.

Vietnam dan Masa Depan Web3

Dengan kebijakan ini, Vietnam menempatkan dirinya dalam peta masa depan Web3 global. Beberapa proyek blockchain Vietnam seperti Kyber Network dan TomoChain bahkan sudah dikenal di luar negeri. Kini, dengan dukungan hukum yang jelas, proyek-proyek lokal bisa berkembang lebih cepat dan lebih jauh.

Langkah ini juga bisa memicu efek domino di kawasan. Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang masih bersikap hati-hati terhadap regulasi crypto, bisa terdorong untuk mempercepat reformasi mereka agar tidak tertinggal.

Langkah Berani yang Patut Ditiru

Vietnam membuktikan bahwa negara berkembang pun bisa menjadi pelopor dalam hal regulasi crypto yang progresif. Dengan menjadikan aset crypto sebagai properti digital yang sah, Vietnam memberikan kepastian hukum bagi jutaan investor dan membuka jalan bagi ekonomi digital yang inklusif dan kuat.

Bagi para pelaku industri, ini adalah undangan terbuka:
Vietnam is open for crypto business.

Berita Lainnya