Pada tanggal 6 April 2025, harga Ethereum (ETH) anjlok lebih dari 11%, menandai hari yang berat bagi investor kripto secara global.

Harga Ethereum sempat diperdagangkan di angka $1.580,93 setelah turun dari posisi intraday tertingginya di $1.813,82. Penurunan ini tidak hanya mencerminkan tekanan terhadap ETH semata, tetapi juga memperlihatkan kondisi pasar yang sangat rentan terhadap guncangan makroekonomi global.

Lihat juga tentang penurunan harga bitcoin pada 6 April 2025

Sumber Kepanikan: Ketegangan Perdagangan Global

Kondisi pasar kripto yang sedang lesu tak lepas dari ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi yang terjadi pada awal April ini. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik perhatian dunia dengan mengumumkan tarif impor baru terhadap produk-produk dari Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.

Sebagai balasan, pemerintah Tiongkok bergerak cepat dan mengumumkan tarif balasan sebesar 34% terhadap sejumlah barang dari AS yang akan diberlakukan efektif mulai 10 April. Langkah ini memicu kekhawatiran luas bahwa dunia sedang berada di ambang perang dagang besar-besaran. Pasar modal global pun langsung menunjukkan respon negatif. Indeks saham utama seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq semuanya mengalami penurunan drastis hingga lebih dari 5% dalam satu hari.

Dampaknya terasa hingga ke dunia kripto, yang sejak 2020-an dikenal sebagai aset berisiko tinggi dan sangat sensitif terhadap perubahan sentimen global.

Ethereum Tidak Sendiri: Penurunan Serentak Altcoin

Ethereum bukan satu-satunya korban dalam koreksi pasar kali ini. Beberapa altcoin besar lainnya turut mencatatkan penurunan signifikan:

• Solana (SOL) turun lebih dari 10% dan diperdagangkan di kisaran $107.

• Cardano (ADA) turun 9,4%.

• Polkadot (DOT) jatuh 8,2%.

Penurunan harga ini memperlihatkan pola yang sama seperti krisis-krisis sebelumnya, di mana investor menjual seluruh portofolio aset kripto dalam upaya menyelamatkan likuiditas saat ketidakpastian ekonomi melanda.

Arus Keluar Besar-Besaran dari ETF Berbasis Kripto

Selain tekanan dari luar, data dari pasar ETF (Exchange-Traded Fund) menunjukkan bahwa dalam dua minggu terakhir telah terjadi arus keluar dana lebih dari $3 miliar dari ETF berbasis Bitcoin dan Ethereum. Investor institusional mulai menarik dana dari produk kripto untuk mengamankan portofolio mereka dari guncangan makroekonomi.

ETF yang sebelumnya dianggap sebagai penopang momentum bullish kripto kini justru menjadi indikator kuat bahwa investor kelas berat sedang "meninggalkan" pasar dalam jangka pendek.

Ancaman Keamanan: Peretasan Exchange Bybit

Tidak hanya faktor ekonomi, keamanan ekosistem kripto juga kembali menjadi sorotan. Platform exchange Bybit dilaporkan mengalami peretasan besar-besaran pada minggu pertama April, dengan total kerugian mencapai $1,5 miliar dalam bentuk Ether (ETH).

Insiden ini tidak hanya berdampak pada kepercayaan pengguna terhadap exchange tersebut, tetapi juga menciptakan tekanan jual tambahan di pasar Ether karena sebagian besar dana hasil curian langsung dipindahkan ke platform DEX dan dicairkan secara agresif.

Apakah Ini Akhir dari Bull Market?

Pertanyaan besar yang kini muncul adalah apakah kita sedang berada di awal dari bear market baru? Ataukah ini hanyalah koreksi sehat sebelum ETH kembali menanjak ke harga tertinggi baru?

Menurut laporan riset dari Galaxy Digital, meskipun pasar sedang terkoreksi, mereka masih memproyeksikan harga ETH dan BTC akan mengalami pertumbuhan pesat di paruh kedua tahun 2025. ETH diperkirakan dapat menyentuh angka $3.000 hingga $3.500 jika adopsi institusional kembali pulih dan proyek-proyek Layer 2 Ethereum (seperti zkSync dan StarkNet) menunjukkan hasil positif.

Namun, semua ini sangat tergantung pada stabilitas geopolitik, respon dari The Fed terhadap inflasi, dan juga kesiapan pasar untuk menyerap arus modal baru.

Kesimpulan: Haruskah Panik atau Bertahan?

Penurunan tajam harga Ethereum pada 6 April 2025 adalah peringatan keras bagi seluruh pelaku pasar kripto. Meskipun banyak yang tergoda untuk segera keluar dari pasar, tidak sedikit juga yang melihat ini sebagai peluang akumulasi jangka panjang.

Investor yang memiliki pandangan jangka panjang disarankan untuk tetap tenang, melakukan riset mandiri, dan tidak mengambil keputusan berdasarkan ketakutan sesaat. Di saat volatilitas tinggi, keputusan yang rasional dan berbasis data akan menjadi pembeda utama antara kerugian dan keuntungan.

Untuk saat ini, satu hal yang pasti: volatilitas di dunia kripto masih jauh dari kata berakhir.

Berita Lainnya