Saham Apple turun setelah pengumuman tarif baru oleh Presiden Trump
Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor bahwa peningkatan biaya produksi akibat tarif dapat mempengaruhi margin keuntungan Apple
SAHAM


Saham Apple mengalami penurunan signifikan setelah pengumuman tarif baru oleh Presiden Donald Trump pada awal April 2025.
Tarif ini, yang mencakup 34% pada impor dari China dan 46% pada impor dari Vietnam—dua pusat produksi utama Apple—meningkatkan kekhawatiran tentang biaya produksi dan profitabilitas perusahaan.
Akibatnya, saham Apple turun hampir 6% dalam perdagangan yang diperpanjang pada Rabu malam setelah pengumuman tersebut.
Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor bahwa peningkatan biaya produksi akibat tarif dapat mempengaruhi margin keuntungan Apple atau memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produknya, yang berpotensi menurunkan permintaan konsumen.
Baca juga tentang Dampak Tarif Baru terhadap Infrastruktur AI
Selain itu, Apple kehilangan lebih dari $250 miliar dalam nilai pasar pada Kamis, dengan saham turun hingga 8,5% sebagai akibat dari tarif yang diumumkan. Situasi ini menyoroti ketergantungan Apple pada rantai pasokan global dan bagaimana kebijakan perdagangan dapat secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Meskipun Apple telah berupaya mendiversifikasi rantai pasokannya, tarif yang dikenakan pada negara-negara seperti China dan Vietnam tetap memberikan dampak signifikan. Perusahaan menghadapi keputusan sulit antara menyerap biaya tambahan atau meneruskannya kepada konsumen melalui kenaikan harga.
Secara keseluruhan, pengenaan tarif oleh pemerintahan Trump telah menimbulkan tantangan besar bagi Apple, mempengaruhi nilai sahamnya dan menimbulkan pertanyaan tentang strategi perusahaan dalam menghadapi hambatan perdagangan global.