Kerja di Australia Gak Berubah, Tapi Ada Angin Ribut Mau Datang! Ekonomi Bisa Goyang?
Australia baru kasih kabar soal orang yang kerja. Katanya, jumlah pengangguran masih sama kayak kemarin. Tapi, eh, ada tanda-tanda aneh nih. Makin banyak orang nyari kerja, tapi lowongan kerjanya malah makin dikit. Ini artinya apa buat ekonomi Australia? Bisa bahaya gak ya? Yuk, kita cari tahu!
MAKRO EKONOMI


Australia Bilang Pengangguran Tetap, Tapi Kok Kayak Ada yang Mau Berubah? Jangan Kaget Kalau Ekonomi Ikutan Goyang!
Australia, negara yang terkenal sama kanguru dan pantainya yang indah, baru aja ngeluarin data soal orang yang punya kerja dan yang lagi nyari kerja. Hasilnya agak bikin bingung nih. Katanya, jumlah orang yang gak punya kerja alias pengangguran itu gak naik, masih sama aja kayak bulan kemarin. Sekilas, ini kayak kabar bagus ya? Artinya, orang yang gak punya kerja gak nambah.
Tapi, jangan seneng dulu! Di balik angka pengangguran yang tenang ini, ada dua tanda penting yang nunjukkin kalau pasar kerja di Australia kayaknya mau berubah. Ibaratnya, air laut kelihatan tenang, tapi di bawahnya udah ada arus kuat yang siap bikin gelombang. Dua tanda itu adalah:
Baca juga Outlook Ekonomi Indonesia April 2025: Peluang dan Tantangan di Tengah Dinamika Global
1. Makin Banyak Orang Indonesia Pengen Kerja di Australia (atau Orang Australia Juga)!
Yang pertama, jumlah orang yang ikut nyari kerja atau udah punya kerja di Australia itu makin banyak. Ini namanya tingkat partisipasi angkatan kerja. Kalau tingkat ini naik, artinya makin banyak orang yang tadinya mungkin gak kerja atau gak nyari kerja, sekarang jadi aktif lagi. Bisa jadi karena biaya hidup di sana makin mahal, jadi banyak yang tadinya di rumah aja sekarang ikutan cari duit.
Nah, masalahnya, kalau yang nyari kerja makin banyak tapi lapangan kerjanya gak nambah secepat itu, bisa-bisa nanti malah jadi banyak pengangguran beneran. Kayak lagi rebutan kursi, tapi kursinya gak cukup.
2. Lowongan Kerja di Australia Kok Jadi Makin Sepi?
Tanda kedua yang lebih bikin khawatir adalah jumlah lowongan kerja di Australia malah jadi makin dikit. Ini artinya, perusahaan-perusahaan di sana kayaknya lagi gak terlalu butuh banyak karyawan baru. Kalau lowongan kerja makin sedikit, ya jelas makin susah buat orang yang lagi nyari kerja buat dapet kerjaan. Ibaratnya, toko lagi gak buka lowongan, jadi yang mau kerja ya gak bisa masuk.
Baca juga Qatar Siap Investasi US$2 Miliar ke Danantara Indonesia
Kenapa Kalau Pasar Kerja di Australia Berubah Itu Bisa Bahaya Buat Kita Semua (Termasuk yang di Indonesia)?
Mungkin ada yang mikir, "Ah, itu kan urusan Australia, ngapain kita pusing?" Jangan salah! Ekonomi Australia itu lumayan gede dan punya hubungan sama banyak negara lain, termasuk Indonesia. Kalau pasar kerja di Australia lagi gak enak, ini bisa nyebar dampaknya ke mana-mana:
Orang Indonesia yang Mau Kerja di Australia Bisa Makin Susah: Kalau lowongan kerja di Australia makin dikit, ya jelas makin susah buat orang Indonesia yang pengen cari rezeki di sana. Saingannya jadi makin banyak.
Ekonomi Australia Bisa Jadi Lemes: Kalau makin banyak orang Australia yang gak dapet kerja atau penghasilannya gak naik-naik, mereka jadi kurang duit buat belanja. Kalau orang Australia kurang belanja, perusahaan-perusahaan di sana juga jadi kurang laku. Ujung-ujungnya, ekonomi Australia bisa jadi lemes.
Indonesia yang Ekspor ke Australia Juga Bisa Kena Getahnya: Australia itu salah satu negara yang suka beli barang dari Indonesia. Kalau ekonomi Australia lagi lesu, mereka jadi kurang duit buat beli barang-barang dari kita. Ini bisa bikin ekspor Indonesia ke Australia jadi berkurang.
Nilai Tukar Rupiah Juga Bisa Ikutan Goyang: Kondisi ekonomi Australia juga bisa ngaruh ke nilai tukar mata uang mereka (dolar Australia) terhadap mata uang negara lain, termasuk rupiah. Kalau ekonomi Australia lagi gak bagus, nilai tukar dolar Australia bisa melemah, yang akhirnya juga bisa ngaruh ke nilai tukar rupiah.
Baca juga Dampak Tarif AS terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kenapa Pasar Kerja di Australia Tiba-Tiba Kayak Mau Berubah Gini?
Ada beberapa alasan kenapa pasar kerja di Australia yang tadinya lagi bagus-bagusnya tiba-tiba kayak mau berubah:
Bank Sentral Australia Udah Naikin Bunga: Bank sentral Australia (kayak Bank Indonesia di sini) udah beberapa kali naikin suku bunga biar harga-harga barang gak makin mahal (inflasi). Nah, naikin bunga ini bisa bikin perusahaan-perusahaan jadi mikir-mikir buat ngembangin usaha atau nambah karyawan, karena biaya pinjam duit jadi lebih mahal.
Ekonomi Dunia Lagi Gak Pasti: Kondisi ekonomi dunia lagi banyak masalah, kayak perang di Ukraina atau negara-negara lain yang ekonominya lagi kurang bagus. Ini bisa bikin permintaan barang dari Australia juga jadi berkurang, jadi perusahaan-perusahaan di sana juga gak terlalu butuh banyak karyawan.
Dulu Semuanya Lagi Bagus-Bagusnya: Setelah pandemi COVID-19 mereda, ekonomi Australia sempat bangkit lagi dengan cepat. Nah, sekarang mungkin lagi balik ke kondisi yang lebih normal aja, gak se-booming dulu.
Baca juga Apa Hubungan Makroekonomi dan Investasi Kamu? Ini Dampaknya ke Portofolio dan Keputusan Finansial
Terus, Australia Harus Gimana Dong Biar Gak Jadi Ribut Beneran?
Pemerintah Australia dan bank sentralnya sekarang lagi mikir keras nih, gimana caranya biar pasar kerja tetap stabil dan ekonomi gak ikut-ikutan goyang. Beberapa cara yang mungkin dilakuin:
Jangan Buru-Buru Naikin Bunga Lagi (atau Malah Diturunin): Kalau bank sentralnya gak buru-buru naikin bunga lagi, atau malah nurunin bunga, ini bisa bikin perusahaan-perusahaan jadi lebih semangat buat investasi dan nyari karyawan baru.
Kasih Duit Bantuan yang Tepat Sasaran: Pemerintah Australia bisa kasih bantuan duit ke sektor-sektor usaha yang lagi kesulitan atau ke orang-orang yang beneran butuh. Tapi, harus hati-hati juga biar bantuan ini gak malah bikin harga-harga jadi makin mahal.
Bikin Aturan yang Bikin Usaha Jadi Lebih Gampang: Pemerintah bisa bikin aturan-aturan yang gak ribet buat perusahaan-perusahaan, biar mereka jadi lebih semangat buat buka usaha dan nyerap tenaga kerja.
Kerja Sama Sama Negara Lain: Australia juga perlu kerja sama sama negara-negara lain biar ekonomi dunia juga jadi lebih stabil. Kalau ekonomi dunia stabil, permintaan barang dari Australia juga bisa ikutan naik.
Baca juga Bank of Japan Kejutkan Dunia: Suku Bunga Naik ke Level Tertinggi dalam 17 Tahun
Kesimpulan
Meskipun angka pengangguran di Australia masih kelihatan tenang, tapi ada tanda-tanda perubahan di pasar kerja yang perlu diwaspadai. Makin banyak orang nyari kerja, tapi lowongan kerjanya malah makin dikit. Kalau kondisi ini terus berlanjut, bisa-bisa ekonomi Australia jadi goyang dan dampaknya juga bisa kerasa sampai ke Indonesia. Kita tunggu aja nih, langkah apa yang bakal diambil pemerintah Australia biar "angin ribut" ini gak jadi badai beneran. Yang penting, kita sebagai orang Indonesia juga harus siap-siap kalau ada perubahan ekonomi di negara tetangga kita ini.